Trend Distribusi Tahun 2022 yang Diprediksi Muncul, Apa Saja?

Trend Distribusi Tahun 2022

Trend distribusi dan manajemen rantai pasokan di era New Normal mengalami perubahan signifikan. Trend dalam management distribusi, maupun management inventori mengadopsi mekanisme cara kerja baru yang mengandalkan otomasi dan digitalisasi pada 2022, bahkan mungkin hingga bertahun-tahun ke depan.

Apa saja prediksi trend management distribusi dan management inventori di tahun – tahun yang akan datang? Berikut daftarnya!

1. Industri distribusi perlu menyediakan stok barang untuk “hal tak terduga”.

Selama masa new normal, protokol kesehatan terkadang turut mempengaruhi manajemen rantai pasokan serta management distribusi. Seringkali truk pengiriman mengalama kendala akibat pembatasan kegiatan sosial yang diberlakukan pemerintah.

Karena itu, industri distribusi perlu menyediakan stok barang cadangan untuk mencegah gangguan manajemen rantai pasokan di masa depan. Dengan menyimpan persediaan barang lebih banyak, distributor dapat menghindari keterlambatan pengiriman stok, atau bahkan kelangkaan barang.

Contohnya, seperti pengiriman sembako seperti minyak goreng yang mengalami kelangkaan pada awal 2022. Bila gudang distributor masih menyimpan stok barang cadangan, tentunya akan sangat membantu memenuhi permintaan konsumen.

2. Memanfaatkan inovasi untuk memenuhi permintaan omni-channel.

Pertumbuhan e-Commerce sangat pesat. Distributor sekarang bukan hanya memenuhi pesanan klien atau toko ritel. Melainkan, ikut menjual setiap produk langsung ke tangan konsumen

Agar bisa memenuhi semua pesanan dari channel online, serta pesanan para pedagang ritel di toko fisik, distributor harus mencari strategi baru yang bisa beralih dari model distribusi lama ke distribusi omni-channel.

3. Belanja online, ambil di toko lewat aplikasi.

shopping online website mobile application concept marketing
source : www.freepik.com

Berkat kemajuan teknologi, sekarang konsumen bisa membeli berbagai barang kebutuhannya cukup dalam sekali klik. Ya, melalui aplikasi yang dimiliki toko retail, konsumen bisa berbelanja barang dan membayar melalui aplikasi. Tapi, nantinya barang yang dibeli akan diambil langsung ke toko secara fisik.

Saat ini model belanja online, tapi ambil di toko sudah sangat lumrah. Sebagai contoh adalah aplikasi yang ditawarkan beberapa merchant mini market di Indonesia.

Dalam hal ini, distributor dapat memanfaatkan aplikasi sistem distributor untuk menggandeng toko ritel menjadi pusat distribusi mikro yang lebih dekat dengan konsumen, sehingga pengiriman barang bisa lebih cepat.

4. Akan berkembang pesat di kota-kota besar.

Pada 2022 dan diprediksi pada tahun-tahun selanjutnya, distributor akan berkembang pesat di berbagai kota. Pada 2023, pengiriman same day atau di hari yang sama menjadi standar pengiriman untuk kebanyakan e-Commerce.

Konsumen tidak mau barang pesanannya terlalu lama dalam perjalanan. Karena itu, distributor dapat memakai aplikasi distributor yang handal agar prosedur manajemen rantai pasokan atau distribution management system berjalan lancar selama 24/ 7.

Untuk memuaskan konsumen, distributor dapat membuka beberapa cabang di kota-kota besar agar pengiriman barang lebih singkat. Distributor juga perlu menggandeng toko ritel atau merchant mini market yang lebih mudah dijangkau masyarakat di pedesaan. Dengan begitu, distributor dapat mengirimkan produk melalui distribution management system di hari yang sama (same day delivery) dengan biaya rendah.

5. Munculnya gudang on-demand untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.

Trend distribusi selanjutnya adalah menggunakan gudang on–demand untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan. Jadi, nanti distributor bisa menggunakan mekanisme model bayar gudang sesuai pemakaian sewa, tanpa perlu harus membangun gudang dari nol.

Cara ini dianggap lebih efektif dan efisien dari segi biaya, waktu, serta tenaga. Lagi pula, dengan sewa gudang on-demand, nantinya distributor bisa lebih mudah memilih akan menyimpan stok barang di kota manapun sesuai kebutuhan.

6. Management inventori yang transparan.

Untuk menentukan cara yang paling efisien dan hemat biaya untuk memenuhi order serta pengiriman tepat waktu, distributor perlu menerapkan solusi management inventori yang transparan.

Aplikasi distribution management system atau aplikasi distribusi terlengkap, dapat membantu melacak, meyimpan, serta menghadirkan penyediaan stok yang lebih transaparan. Hal ini sangat penting untuk mencegah fraud, pencurian, atau tindakan kriminalitas terkait kehilangan stok barang.

Baca juga: Aplikasi Logistik Atau Aplikasi Rute Yang Dapat Menghemat Distribusi Hingga 30%

7. Otomasi diterapkan untuk mendukung industri distribusi.

Mengenal Perbedaan Inbound Logistic Dan Outbound Logistic
sumber : unsplash

Kombinasi dari pensiunnya generasi Baby Boomer, dan melejitnya e-Commerce akan memberikan lebih banyak tekanan pada industri distribusi. Ditambah lagi, hadirnya COVID-19 yang tak terduga, telah menurunkan jumlah tenaga kerja di industri distibusi.

Ketimbang merekrut, meretensi, dan melatih karyawan baru yang pada gilirannya membuat anggaran membengkak, distributor mencoba upaya baru dengan otomasi.

Distributor beralih ke otomasi untuk mengurangi tenaga manusia sehingga tidak terlalu bergantung pada jumlah karyawan. Otomasi saat ini bukan lagi dipandang sebagai keunggulan dalam kompetisi, melainkan suatu kebutuhan industri.

Sekarang, pasar otomasi dalam manages distribution business operation menyumbang lebih dari $10 miliar dalam pengeluaran tahunan, menurut ARC Advisory Group. Jika otomasi diterapkan, setidaknya akan sangat menghemat pengeluaran distributor dari segi upah tenaga kerja.  

8. Integrasi robotika akan meningkat.

Prediksi trend industri distribusi dan manajemen rantai pasokan yang bakal muncul adalah integrasi robotika. Sebagai solusi meningkatnya permintaan pelanggan, sekaligus kekurangan tenaga kerja, robot mungkin akan menjadi pilihan.

Bahkan, pada 2023, menurut Gartner, Inc, permintaan sistem robotik di bidang distribusi akan meningkat empat kali lipat. Sedangkan, pada tahun 2025, diprediksi akan muncul 50.000 gudang robot. Bahkan, pada 2030, 8 juta robot bisa menjadi kurir pengiriman barang kepada konsumen.

Sistem robotik barang ke konsumen ini bisa menggunakan teknologi seperti drone, cobot, dan AMR atau Autonomous Mobile Robot. Penggunaan cobot atau collaborative robot yang bisa bekerja sama dengan manusia adalah kombinasi efektif dalam sistem penyimpanan maupun pengambilan barang otomatis di gudang.

9. Trend wearable technology akan semakin populer.

Selain teknologi aplikasi distributor, maupun software distribution management system, trend wearable technology juga semakin populer. Menurut asosiasi, Material Handling Industry (MHI), sekitar 70% sektor fulfillment diharapkan menggunakan wearable technology dalam beberapa tahun ke depan.

Generasi terbaru dari wearable technology akan sangat berguna untuk industri distribusi pada tahun 2022. Karena, mendukung peningkatan akurasi pengambilan barang, meningkatkan produktivitas, mengurangi kelelahan pekerja, serta menghemat biaya selama proses fulfillment.

Contoh trend wearable technology yang diprediksi bakal melejit di antaranya, smart watch atau jam tangan pintar, kaca mata pintar, bands, USB cufflinks, voice headsets, wearable computers, dan lainnya. Teknologi yang kita pakai sebagai aksesoris tersebut dapat terintegrasi dengan aplikasi sistem distribusi dan mempermudah pekerjaan. Misalnya, terintegrasi dengan info route optimization and delivery, data produk, biometerik, dan sebagainya.

10. Implementasi management inventori dan sistem manajemen gudang yang lebih canggih.

Warehouse manager

Aplikasi distributor ke depannya dapat menerapkan sistem management inventori maupun sistem manajemen gudang yang lebih mutakhir. Bahkan, berpotensi menjadi solusi kecerdasan buatan yang memenuhi permintaan konsumen dengan sedikit tenaga karyawan.

Trend industri distribusi juga mencakup 5G, yang mengarah ke beberapa manfaat, seperti:

  • Konektivitas yang lebih cepat.
  • Peningkatan cloud yang memungkinkan aksesibilitas dari hampir semua tempat.
  • Komputasi awan yang meningkatkan waktu respons.
  • Sekaligus menghemat bandwidth.
  • Mengembangkan kecerdasan buatan.

Selain itu, WMS canggih akan menyediakan pemrosesan gelombang DC yang lebih baik, karena dapat mendeteksi dan mengelompokkan pesanan e-niaga bersama dalam satu gelombang, sebelum merilisnya untuk diambil, dikemas, dan dikirim. Pembaruan WMS juga akan membantu DC mengelola manifestasi paket, karena ini mengidentifikasi biaya transportasi terbaik, sambil menawarkan panduan pengemasan pengiriman juga, yang mengarah ke pengiriman yang lebih tepat waktu dan paling sukses.22

11. Internet of Things akan diimplementasikan lebih teratur.

Trend lainnya yang diprediksi hadir adalah dampak Internet of Things (IoT) pada management inventori, management distribusi, dan manajemen rantai pasokan.

Pada 2025, manages distribution business operation, akan meningkat sampai $850 miliar per tahun, menurut McKinsey Global Institute. Tidak diragukan lagi, distributor ikut berperan untuk menghubungkan semua jenis perangkat ke Internet dan perangkat lain secara lebih sering pada tahun 2022.

Selain memungkinkan berbagai perangkat untuk terintegrasi satu sama lain dan Internet (smartphone, tablet, Cloud, wearable technology), IoT juga menerapkan sensor untuk mengukur berbagai faktor operasional manajemen rantai pasokan, seperti: kecepatan penanganan, kelembaban, cahaya, dan suhu. Pengukuran ini akan sangat penting untuk mendukung volume pesanan yang lebih tinggi.

12. Milenial akan menjadi pemimpin industri distribusi.

Generasi milenial dikenal sebagai kaum yang berpendidikan. Hampir 60% generasi milenial memiliki gelar sarjana. Sedangkan, 30% bergelar master, menurut survei oleh Peerless Research Group.

Oleh sebab itu, banyak karyawan milenial yang akan beralih ke posisi kepemimpinan di sektor manajemen rantai pasokan. Bagaimanapun, generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga 1995 tersebut, memiliki pengalaman management distribusi, atau manajemen rantai pasokan selama lebih dari 20 tahun.

Selain itu, hampir 69% responden yang berasal dari kalangan milenial telah menunjukkan loyalitas kepada perusahaan. Pada masa itu, kemungkinan besar generasi milenial akan dihadapkan pada industri distribusi yang sudah berkembang pesat. Seperti otomasi, robotika, blockchain, wearable technology, distribution management system, warehouse management system,  dan masih banyak teknologi lainnya.

13. Trend digitalisasi manajemen rantai pasokan.

aerial view factory trucks parked near warehouse daytime
An aerial shot of factory trucks parked near the warehouse at daytime

Diprediksi trend manajemen rantai pasokan akan semakin meroket di era digital. Kemungkinan besar, perusahaan distribusi akan berlomba – lomba mendigitalkan rantai pasokannya. Kenapa begitu? Sebab, transformasi digital manajemen rantai pasokan, akan memberikan fleksibilitas pada management distribusi dan management inventori.

Bagi distributor yang baru membangun usaha, digitalisasi adalah awal yang baik dalam persaingan usaha. Sebab, dapat membantu melejitkan manajemen rantai pasokan yang lebih berkelanjutan dan kuat dalam jangka panjang.

Proses digitalisasi manajemen rantai pasokan, menggabungkan kecerdasan buatan seperti robotik dengan aplikasi distributor. Hal ini dapat mendukung akurasi data yang lebih baik dan informasi sistem distribusi yang lebih transparan.

Dengan data yang akurat, bisnis distribusi dapat beradaptasi dan mendorong peningkatan lebih cepat. Pada gilirannya, digitalisasi manajemen rantai pasokan akan membebaskan tim rantai pasokan untuk menghadapi berbagai kendala dan tantangan rantai pasokan.

Sebagai contoh, perusahaan yang menerapkan digitalisasi manajemen rantai pasokan, dapat menerapkan metode kerja Work From Home atau sistem hybrid. Sehingga, karyawan bisa bekerja dari jarak jauh serta data perusahaan bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

14. Diversifikasi supplier/ pemasok.

Trend lain yang bakal muncul adalah perluasan jaringan supplier distributor. Mengapa? Anda mungkin ingat, ada pepatah yang mengatakan, “jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang.”

Maknanya lakukan diversifikasi agar meminimalisir kerugian. Perusahaan distribusi yang hanya mengandalkan satu supplier saja akan menemui berbagai kendala kalau sampai si supplier itu tidak menyediakan stok yang dibutuhkan.

Meskipun menjalin hubungan dan membangun kerja sama loyal dengan supplier itu penting, tapi perlu diingat sebesar apa manfaatnya bagi distributor. Contohnya, kalau memang ada supplier lain yang lokasinya lebih dekat dengan pelanggan, kenapa tidak? Buatlah daftar supplier cadangan, penyedia logistik, atau mitra rantai pasokan yang bisa diajak kerja sama untuk meningkatkan management distribusi.

15. e-Commerce terus berkembang.

Semakin banyak perusahaan menambahkan eCommerce sebagai saluran penjualan dalam trend manajemen rantai pasokan. Alasannya sederhana, karena sekarang belanja online sudah jadi kebutuhan masyarakat.

Kalau ada yang praktis dan simpel belanja hanya semudah menggerakkan jari, kenapa harus repot mengantri? Maka itu, kalau perusahaan belum menyiapkan sistem e-Commerce untuk memenuhi permintaan pelanggan, sekarang saat yang tepat untuk memulainya.

Sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang, banyak bisnis yang mau tak mau harus segera mengadopsi gaya belanja online. Gartner memperkirakan bahwa 80% dari penjualan B2B akan melalui saluran digital pada tahun 2025.

Memperkenalkan saluran eCommerce lebih dari sekadar menyiapkan website atau aplikasi smartphone. Perusahaan atau bisnis harus memastikan mereka memiliki manajemen rantai pasokan yang tangguh dan efisien.

Jika kehabisan stok, stok persediaan barang akan terlihat oleh konsumen. Jadi, tim rantai pasokan perlu memiliki software distribusi terbaik, yang meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan ketersediaan stok dan memenuhi permintaan pelanggan.

Software distribusi terbaik akan berperan penting untuk mengelola stok secara digital. Selain itu, bagi bisnis yang menerapkan channel e-Commerce, distribution management system dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan stok, mencegah kekurangan atau kelebihan stok, serta memaksimalkan keuntungan e-Commerce.

Baca juga: 5 Manfaat Aplikasi Delivery untuk Pengiriman Barang dalam Jumlah Besar (Last Mile Delivery)

Apakah rencana bisnis 2022 Anda sudah mempertimbangkan trend distribusi dan manajemen rantai pasokan?

Integrasi SimpliDOTS Dengan Jurnal
sumber : tgg-accounting

Tidak ada yang bisa mengatakan secara pasti bagaimana trend distribusi dan manajemen rantai pasokan akan berlangsung. Akan tetapi, dengan memastikan proses manajemen rantai pasokan, management distribusi, serta management inventori berjalan efisien, distributor akan lebih mudah mengatasi berbagai tantangan tak terduga ke depannya.

SimpliDOTS adalah salah satu software distribusi terbaik yang dirancang oleh tim IT bekerja sama dengan para pakar di industri distribusi. Menghadirkan berbagai fitur dan modul distribution management system yang lengkap untuk menangani berbagai tugas distribusi secara otomatis. Aplikasi distributor SimpliDOTS akan membantu perusahaan menghadapi trend distribusi di era digital.

Fitur-fitur andalannya seperti: distribution management system, sales force automation, SimpliDOTS Tracker, SimpliDOTS Monitoring, SimpliDOTS Retail, hingga Route Optimization and Delivery untuk mempermudah driver dan pengiriman barang. Termasuk pengelolaan stok barnag, master data produk, pelanggan, warehouse management system, otomasi pesanan dan pengriman, hingga dapat terintegrasi dengan software akuntansi keuangan.

Jangan tunda lagi, sekarang saat yang tepat menerapkan konsep digitalisasi untuk perusahaan distribusi Anda dengan software distribusi terbaik, SimpliDOTS. Cobalah demo GRATIS SimpliDOTS 14 hari fitur-fitur premiumnya. Anda juga bisa tanya-tanya lebih lanjut via Whatsapp +6285373704528 dan follow akun Instagram @simplidots untuk dapatkan promo terbaik hari ini!

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait