Mengetahui Saluran dan Sistem Distribusi Coca Cola di Indonesia

Mengetahui Sistem Distribusi Minuman Coca Cola Di Indonesia

Coca Cola merupakan produk minuman ringan atau softdrink yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan distribusi coca cola sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Coca Cola menjadi produk berlisensi dari The Coca Cola Company yang telah didistribusikan kepada  lebih dari 400.000 outlet melalui sekitar 120 pusat penjualan. Aktivitas produksi  di Indonesia saat ini dikelola oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang sekaligus berhak menyandang nama dagangnya. Perusahaan ini merupakan joint venture yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan lokal milik para pengusaha independen dan PT. Coca Cola Amatil Limited. Hingga saat ini, PT. Coca Cola bottling Indonesia masih menjadi produsen dan distributor terbesar di Indonesia untuk produk sejenis Coca Cola. Bagaimana sistem dan saluran distribusi coca cola yang sudah sebesar itu?

Coca Cola Amatil Limited pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992 sekaligus menjadi mitra usaha PT. Coca Cola Company. Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia melalui 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pabrik-pabrik Coca Cola di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari PT. The Coca Cola Company atas pencapaian standar dan prestasi penjualan yang luar biasa. Minuman Coca Cola diproduksi dengan bahan baku pilihan yang berkualitas tinggi dan melalui beberapa tahap dalam prosesnya. Minuman Coca Cola diproduksi dengan langkah-langkah terstruktur seperti persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian, penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Saluran distribusi Coca Cola dilakukan dengan sistem yang baik dan teratur, karena manajemen mampu mengatur semua kegiatan tersebut dengan baik. Setiap elemen yang terlibat dalam manajemen distribusi Coca Cola saling terkait satu sama lain dan bekerja sama dalam memproses masukan (input) dan mengolah masukan sehingga perusahaan dapat menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Dalam sistem produksi dan distribusi Coca Cola, manajemen berhasil membuat sebuah kesatuan nyata (fact atau entity) sehingga memungkinkan saluran distribusi Coca Cola memberikan produktivitas yang maksimal hingga produk sampai ke tangan konsumen.

Sejarah Minuman Coca Cola di Indonesia

sejarah coca cola
source : kumparan.com

Pada awalnya, minuman ringan Coca Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton yang berprofesi sebagai seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat. Tepatnya, minuman ini dikenalkan pada bulan Mei 1889. Dr. John mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna caramel. Ramuan tersebut kemudian diaduk bersama air murni, dimasukkan ke dalam guci besar dan diletakan di tempat yang strategis. Selanjutnya, dalam penyajiannya, minuman ini dimasukkan dalam kemasan botol supaya lebih praktis.

Minuman ini kemudian menjadi sebuah ide untuk mendirikan The Coca Cola Company. Tepatnya, pada tahun 1892  Asa G. Chandler di Atlanta telah mematenkan merek dagangnya dengan nama Coca Cola. Hingga saat ini, PT. Coca Cola Company merupakan induk dari setiap perusahaan, baik pembotolan maupun distribusi Coca Cola yang ada di setiap negara.

Dalam  produksi, PT. The Coca Cola Company menyediakan bahan baku konsetratnya yang kemudian didistribusikan ke beberapa anak cabang perusahaan atau mitra dagangnya.

Baca juga : Sukses Berbisnis Dengan Teknik Pemasaran Direct To Customer

Diperkenalkan pada era Kolonial

Produk minuman ringan Coca Cola pertama kali dikenalkan di luar Atlanta pada tahun 1893. Sedangkan pada tahun 1923, The Coca Cola Company membangun pabriknya di beberapa negara di luar negara Amerika Serikat atas usulan Presiden perusahaan, yaitu Robert W Woodruff. Pada tahun 1929, didirikan The Coca Cola Corporation sebagai perusahaan yang bertanggung jawab untuk menangani proses penjualan minuman ke seluruh pelosok negeri di dunia dengan memperhatikan ciri, mutu, rasa dan kesegarannya.

Minuman Coca Cola pada dasarnya sudah dikenalkan sejak masa Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1927. Namun, saat itu minuman ini masih diimpor secara utuh dalam kemasan botol oleh seorang insinyur Belanda bernama De Koenig. Pada tahun 1932, minuman Coca Cola mulai diproduksi di dalam Negeri oleh perusahaan Dewater Nederlands Indische Mineral Water Fabriek. Perusahaan ini merupakan perusahaan pabrik air mineral Hindia Belanda yang ada di Batavia (sekarang Jakarta). Kala itu, proses produksi dan pendistribusian masih sangat terbatas, bahkan produksi Coca Cola sempat harus terhenti selama Perang Dunia II. Ketika Jepang Menduduki Indonesia, seluruh merek yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya harus ditutup sehingga pabrik ini ikut ditutup.

Setelah Indonesia mendapatkan kedaulatan sepenuhnya, didirikan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaya Beverages Bottling Company yang bermitra dengan The Coca Cola Company untuk menjalin jaringan pabrik pembotolan Coca Cola. Selanjutnya, pada tahun 1971 PT. Coca Cola Indonesia bermitra dengan Coca Cola Amatil telah memiliki lisensi dari merek-merek dagang The Coca Cola Company.

Sekarang, hak pembotolan dan distribusi Coca Cola sepenuhnya dipegang oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Sejauh ini sudah ada 10 pabrik pembotolan yang dioperasikan di beberapa kota seperti di Medan, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar, dan Banjar Baru. Selain itu, terdapat pula PT. Bangun Wenang Beverages Company yang memiliki hak pembotolan di kota Manado.

Saluran Distribusi Coca Cola

distribusi coca cola
source : www.eatthis.com

Sebagian besar produk Coca Cola dari beberapa perusahaan yang memiliki hak merek didistribusikan kepada lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk akan diangkut ke beberapa pusat penjualan/perbelanjaan oleh armada truk yang berukuran besar. Selanjutnya Coca Cola siap didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Salah satu perusahaan yang memiliki hak penuh distribusi Coca Cola adalah PT. Coca Cola Bottling Indonesia sebagai anak cabang dari PT. Coca Cola Amatil Limited yang diperkirakan telah mendistribusikan lebih dari 80% produk-produk Coca Cola.

Dalam pendistribusiannya, PT. Coca Cola Bottling Indonesia menyalurkan kepada para pengecer dan grosir, dengan 90% di antaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil.

Baca juga : Mengenal Sistem Distribusi Sebagai Aspek Dari Pemasaran

Bekerjasama dengan pihak kargo

Coca Cola Bottling Indonesia merupakan perusahaan distribusi yang sangat besar. Perusahaan ini tidak hanya memegang distribusi Coca Cola saja, melainkan ikut mendistribusikan beberapa produk lain dari PT. The Coca Cola Company. Sebagai distributor utama, PT. Coca Cola Bottling Indonesia ambil bagian dalam pemasaran dan penjualan produk. Tidak jarang Supervisor perusahaan ikut dalam aktivitas penjualan Coca Cola dan aktif mengunjungi para pelanggan. Manajemen pemasaran perusahaan ini juga aktif dalam memberikan bimbingan serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

Dalam strategi, sistem dan saluran distribusi coca cola, setiap kebijakan secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi. Namun dalam penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman.

Belakangan ini, PT. Coca Cola Bottling Indonesia menjalin kerjasama dengan perusahaan Kargo.Tech untuk mendistribusikan minumannya hingga sampai ke seluruh pelosok negeri ini. Kargo.Tech merupakan salah satu perusahaan logistik yang telah sukses mendistribusikan produk-produk terkenal lainnya seperti Nestle. Kargo.Tech merupakan salah satu jasa pengiriman terbaik sehingga produsen Coca Cola mempercayakan vendor tersebut hingga produknya bisa beralih ke tangan konsumen akhir. Hal ini tentunya memperlancar sistem dan saluran distribusi coca cola.

Jadi bisa diketahui secara mudah bahwa saluran distribusi Coca Cola merupakan distribusi pendek yang meliputi Produsen (PT. Coca Cola Amatil Limited), Agen Utama (PT. Coca Cola Bottling Indonesia), dan Retailer/Pengecer. Selanjutnya, produk Coca Cola bisa langsung sampai konsumen akhir.

Baca juga : Strategi Promosi Untuk Meningkatkan Penjualan Di Akhir Tahun

Sistem Informasi Distribusi Coca Cola

sistem informasi coca cola
source : stackoverflow.com

Sistem informasi pendistribusian merupakan sebuah komponen yang erat kaitannya dengan Sistem Informasi Pemasaran (MIS). Sistem ini terdiri dan orang, perangkat, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilih, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan secara tepat dan akurat. Dalam pelaksanaannya, setiap komponen dalam sistem harus terkait hingga mendapatkan sebuah keputusan untuk strategi pemasaran. Sistem Informasi Pendistribusian menjadi prosedur dan metode yang sangat penting untuk pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan. Sistem ini merupakan salah satu kunci alur distribusi Coca Cola.

  • Database saluran distribusi Coca Cola

Dalam sistem informasi pendistribusian terdapat sebuah sistem pencatatan internal yang dapat digunakan untuk manajemen saluran distribusi dan pihak internal lainnya dalam membuat laporan internal mengenai pesanan, penjualan, harga, biaya, level persediaan, piutang, utang, dan lain sebagainya. Sekarang setiap informasi sudah dikumpulkan dalam suatu database. Jadi, perusahaan akan mudah menganalisis informasi yang dimiliki untuk mengambil keputusan-keputusan berkenaan dengan produksi, penjualan, pemasaran, dan pendistribusian.

  • Sistem barcode

Untuk memudahkan penyampaian informasi berkenaan dengan pedestrian produk Coca Cola, perusahaan sudah menggunakan sistem barcode yang merupakan alat untuk menyimpan Database yang berhubungan dengan data pelanggan. Dengan sistem barcode ini, segala sesuatu catatan (data file) yang diperlukan bisa disatukan di dalam satu tempat (penyimpanan data eksternal). Selain itu, perusahaan juga akan memiliki koleksi informasi yang terkomputerisasi dari sumber-sumber data yang ada di dalam perusahaan. Perusahaan dapat dengan segera mengakses dan bekerja menggunakan informasi yang dimilikinya.

Tahap Saluran Distribusi Coca Cola

photo 1594208743823 4eeeadc14b02
source : unsplash.com

Sistem informasi saluran distribusi Coca Cola pada dilakukan dalam 5 tahap atau proses yang meliputi maintenance, persiapan pengiriman, pengiriman, catatan transaksi, dan pembuatan laporan.

1. Maintaining/ maintenance

Tahapan pertama dalam distribusi Coca Cola. Maintaining merupakan proses memasukkan dan update data-data master yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan distribusi Coca Cola. Maintaining dilakukan agar perusahaan mengetahui adanya perubahan-perubahan pada lingkungan pemasaran. Pada tahap ini juga bisa digunakan untuk menilai kebutuhan informasi bagi para manajer, menyusun informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi tersebut dengan tepat waktu. Dalam hal ini, perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan atas penggunaan sistem barcode. Misalnya kecepatan dalam mengirim suatu data, ketepatan waktu dalam mengirim data, informasi yang relevan, data yang akurat, serta gambaran tentang kondisi lapangan yang nyata.

Dalam tahap ini, manajemen distribusi dilengkapi dengan media berupa aplikasi distribusi Coca Cola berbasis web. Aplikasi ini dapat membantu perusahaan dalam memantau keberadaan stok pada setiap gerai dan mencari lokasi gerai dengan tepat. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menampilkan dan menunjukkan rule distribusi terdekat yang divisualisasikan melalui peta. Proses penghitungan jalur distribusi terdekat dilakukan dengan metode Cheapest Insertion Heuristic (CIH) sehingga akan sangat mudah menemukan jalur terdekat dalam proses distribusi.

2. Persiapan Pengiriman

Setelah proses maintenance dilakukan, pihak perusahaan bisa menentukan persiapan pengiriman produk. Proses ini berkenaan dengan keputusan menyiapkan rute dan jumlah produk Coca Cola yang akan dibawa setiap petugas pengiriman. Data yang diperlukan untuk proses persiapan pengiriman ini berupa data toko yang akan dikirim dan spesifikasi produk yang dibawa. Idealnya, perusahaan akan menyalurkan jumlah barang berdasarkan jumlah rata–rata penjualan toko setiap minggunya sesuai dengan hasil analisa dalam proses maintenance.

Dalam proses ini, diperlukan sebuah form pengiriman yang berisi data rute pengiriman yang dilakukan pada hari tersebut. Untuk pertama kali, form pengiriman akan dibuat oleh admin. Dalam form pengiriman berisi data-data yang berkaitan dengan pengiriman pada tanggal tertentu termasuk pegawai dan jenis truk yang akan dipakai untuk mengirimkan produk. Form Pengiriman terdiri dari 2 (dua) halaman. Pada halaman pertama, berisi data rute pengiriman beserta peta untuk menunjukkan jalur terdekat, data toko yang harus dikirim, dan jumlah barang yang dibawa. Sedangkan untuk halaman kedua berisi tentang nama barang, jenis barang, jumlah barang, sub total, total bayar, status pengiriman, dan jumlah penjualan dalam seminggu. Halaman kedua ini nantinya akan diberikan untuk setiap toko/pengecer yang tertulis dalam form pengiriman.

Baca juga : Strategi Konsinyasi Yang Efektif Untuk Mengembangkan Bisnis

3. pengiriman

Setelah produk siap, maka perusahaan bisa melakukan proses mengirimkan produk ke setiap toko berdasarkan data pengiriman yang telah dibuat untuk setiap pegawai pengiriman. Dalam sistem barcode yang dibuat, terdapat informasi mengenai alur distribusi Coca Cola. Setiap pihak bisa tahu estimasi produk tiba sehingga alur pengiriman menjadi lebih efektif.

4. Pencatatan Transaksi

Proses ini merupakan pendataan yang dilakukan berdasarkan transaksi yang telah terjadi bersamaan dengan proses pengiriman. Setiap pihak akan menghasilkan data transaksi yang nantinya bisa digunakan untuk pembuatan laporan. Dalam setiap pencatatan transaksi, pemanfaatan digitalisasi dan teknologi seperti barcode sangat membantu pihak-pihak yang bertugas.

Dalam pencatatan transaksi, terdapat form khusus yang berisi data setiap toko setelah proses pengiriman dilakukan. Pada form transaksi tersebut terdapat informasi dan data-data yang bekenaan dengan transaksi dan penjualan toko. Selain itu, terdapat pula catatan-catatan tentang transaksi yang telah lunan dan terhutang

5. Pembuatan Laporan 

Pada tahap terakhir distribusi Coca Cola, setiap pihak yang bertanggung jawab dalam alur distribusi Coca Cola harus membuat laporan yang lengkap. Laporan tersebut berkenaan dengan waktu produk sampai ke toko, kondisi produk saat sudah sampai, dan pihak yang menerima produk.

SimpliDOTS, Super Apps untuk Distributor

Coca Cola merupakan sebuah produk yang sudah sangat populer di seluruh belahan dunia. Distribusi Coca Cola bahkan mencapai kota-kota kecil. Bisa dibilang, proses brand awareness tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun, keberhasilan membangun brand tentunya disertai dengan pengelolaan yang baik, termasuk tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Coca Cola juga menjadi salah satu produk yang bertahan eksistensinya dan terus menunjukkan perkembangannya. Keberhasilan ini disertai dengan segala hal yang terorganisir dengan baik seperti manajemen logistik, manajemen pemasaran, manajemen penjualan, manajemen gudang, dan setiap manajemen yang terlibat di dalamnya.

Bagi Anda yang ingin mengembangkan brand dan produk Anda dan menginginkan produk laris terjual, maka setiap unsur pengelolaan bisnis perlu Anda perhatikan. Pengelolaan di bidang penjualan (sales) tidak bisa luput dari keseriusan Anda dalam mengelolanya. Diperlukan perangkat yang canggih agar target penjualan tercapai dan volume penjualan bisa meningkat.

Jadi, Anda sangat membutuhkan SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Bisnis saat ini tidak cukup hanya mengandalkan tenaga-tenaga yang ahli dalam penjualan saja. Profesionalisme dan keahlian tenaga penjual yang dimiliki perusahaan Anda tidak akan maksimal tanpa aplikasi SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA). Aplikasi ini sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Dapatkan aplikasi SimpliDOTS di sini, dan bersiaplah untuk mendapatkan omset penjualan yang maksimal.

Baca juga : Mengenal Cara Kerja Dan Fitur Utama Aplikasi Sales

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait