Resesi 2023! Ada 8 Strategy Genius Penjualan Berdasarkan Riset

resesi 2023

Resesi 2023 dikabarkan akan menjadi ancaman dengan kondisi ekonomi yang tak menentu. Bahkan, beberapa negara maju sudah terkena imbas kenaikan harga dan resesi 2023.

Lantas, bagaimana cara distributor dapat menghadapi ancaman resesi ekonomi? Jadi, pada dasarnya, pelaku usaha atau pebisnis pasti sudah memahami gambaran pasar ketika ekonomi menurun di tengah pandemi.

Menurut MarketWatch, pada Januari 2022, 18% ekonomi yang disurvei memprediksi terjadinya resesi 2023. Selanjutnya, pada 19 Juni 2022 prediksi tersebut semakin menguat menjadi 44%.

Terlepas dari apakah ancaman resesi terjadi atau tidak, yang jelas bisnis Anda harus terus berjalan.

Berikut adaah beberapa persiapan yang bisa dilakukan distributor untuk menghadapi resesi. Baca terus, yuk!

Tips Penjualan Bisnis Bersiap Hadapi Ancaman Resesi 2023

Resesi ekonomi adalah bagian dari perjalanan bisnis Anda. Apapun situasinya, baik atau buruk, perusahaan harus tetap berjalan dan arus kas mengalir lancar. Simak tips-tips bisnis hadapi ancaman resesi berikut!

1.            Mulai berinvestasi sekarang

Jika Anda memiliki rencana pengembangan bisnis, sekarang saatnya untuk mempercepat bukan memperlambat investasi.

Berinvestasi dalam pengembangan bisnis sekarang, untuk menuai hasilnya tiga, enam, atau sembilan bulan mendatang.

Berkembang di masa ekonomi sulit adalah kombinasi dari gerakan defensif dan ofensif. Perusahaan terkuat yang keluar dari resesi 2023 melakukan serangan lebih awal, sementara yang lain hanya memikirkan untuk bertahan hidup.

2.            Sempurnakan daftar pelanggan

Ketahui siapa klien teratas Anda berdasarkan urutan pendapatan dan laba. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui klien mana yang paling berarti bagi pendapatan perusahaan.

Kemungkinan 80% pendapatan Anda berasal dari 20% klien Anda. Apakah Anda tahu VIP dalam daftar klien? Daftar VIP di sini, bukan berarti orang yang paling sering menghubungi Anda. Melainkan, perusahaan yang pendapatannya mendorong profit perusahaan.

Jadi, ketika resesi melanda, banyak perusahaan yang akan menegosiasikan harga dengan vendor. Disini akan banyak peluang muncul dan mendapatkan klien baru.

3.            Analisis Kekuatan & Kelemahan

Poin ketiga ini bukan bermaksud untuk mengurangi jumlah pegawai alias mem-PHK karyawan.

Tetapi, justru Anda ingin memastikan setiap anggota tim berfungsi dalam perannya masing-masing demi kemajuan bisnis.

Menurut Bain & Company, hal ini dapat membuat perusahaan meningkatkan sumber daya manusia hingga 10% ketika resesi melalui proses restrukturisasi.

4.            Kelola piutang

Selama resesi, arus kas yang mengalir lancar adalah denyut nadi perusahaan agar tetap hidup. Di masa ekonomi membaik, kelonggaran piutang adalah hal yang lumrah.

Akan tetapi, di saat resesi, piutang yang tak tertagih adalah ancaman membahayakan. Distributor biasanya memiliki klien yang meminta pembayaran dalam tempo waktu tertentu, seperti 30 hari atau 60 hari. Perlu diingat, saat ekonomi memburuk, 60 hari adalah waktu yang lama.

Karena itu, kelola piutang dengan ketat dan kembangan proses untuk meninjau klien yang sulit membayar tagihan. Hampir 82% bisnis gagal karena masalah arus kas akibat piutang tak tertagih. Sekarang saatnya, mempertimbangkan pengurangan jangka waktu pembayaran agar lebih cepat dibayar klien.

5.            Mempersiapkan uang tunai cadangan

Laporan JP Morgan Chase yang membuat survey lebih dari 600.000 usaha kecil. Menemukan fakta bahwa rata-rata uang kas dapat mendukung operasional usaha hanya sekitar satu bulan.

Hal ini artinya, ketika suatu usaha arus kasnya berhenti, mereka masih bisa tetap beroperasional selama satu bulan memanfaatkan uang kas.

Menurut JP, rata-rata, bisnis jauh lebih tangguh jika mereka memiliki cadangan 62 hari atau lebih.

Sementara, banyak ahli mengatakan bahwa cadangan 3-6 bulan dari biaya operasional saat ini sudah optimal.

Sekarang, coba pikirkan kembali, kalau seandainya penjualan menurun saat resesi, berapa banyak uang kas yang harus Anda persiapkan untuk tetap beroperasional dalam satu bulan?

6.            Siapkan tim yang solid

Dua kepala akan lebih baik menangani masalah daripada hanya satu kepala. Pepatah ini mungkin bisa menjadi pertimbangan Anda mempersiapkan tim yang tangguh dan solid menghadapi ekonomi sulit di tahun mendatang.

Bicarakan dengan tim kemungkinan serta ancaman yang bisa menerjang bisnis. Bersikaplah terbuka dengan tim dan minta ide atau masukkan mereka.

Dengan membuka topik, Anda meminta pikiran cemerlang para karyawan dalam memecahkan masalah potensial. Bukan malah menyembunyikannya atau menganggap tidak ada masalah apa-apa.

Semakin solid tim Anda semakin bagus, karena tim yang tangguh biasanya dapat memunculkan ide-ide baru yang inovatif.

7.    Membuat skenario keuangan

Menghadapi resesi, Bain & Company mengatakan bahwa situasi tekanan akan menguji neraca keuangan perusahaan.

Jadi, sebisa mungkin cobalah memangkas biaya pengeluaran yang tak prioritas. Memodelkan skenario keuangan dapat membantu Anda melihat gambaran dengan angka.

Memungkinkan Anda memikirkan rencana darurat kalau nantinya dibutuhkan. Dan jangan lupa, tetap optimis, karena dapat menambah motivasi kita bersemangat meraih tujuan perusahaan.

Menurut Bain & Company, perusahaan yang mampu melewati resesi bergerak optimis menangkap peluang bisnis sebelum resesi 2023 menerjang.

Ibarat pembalap yang saling berlomba adu cepat ke garis finish, kita juga sesekali perlu mengerem, berbelok, dan melaju kencang. Sama halnya terkait keuangan perusahaan.

Kita perlu mengurangi biaya pengeluaran tak perlu, mengidentifikasi peluang bisnis baru, serta menginvestasikan secara bijak sambil menunggu pasar ekonomi pulih.

8.            Berinvestasi dalam Teknologi

Di era digital, teknologi sudah menjadi bagian penting laju perusahaan. Teknologi dapat membantu perusahaan berkembang pesat sekaligus menghemat biaya.

Pada intinya, Anda ingin perusahaan Anda lebih gesit menghadapi resesi. Salah satu teknologi untuk mendukung distributor adalah aplikasi SimpliDOTS.

SimpliDOTS adalah super apps untuk distributor dengan berbagai kemudahan dan keunggulan fitur Distribution Management System (DMS), Sales Automation Platform (SAP), hingga Delivery & Route Optimization.

SimpliDOTS Membantu Efisiensi Perusahaan Distributor Hingga 30%

Di tengah ancaman resesi ekonomi dunia, SimpliDOTS hadir untuk mendukung perusahaan distribusi menjalankan berbagai rencana dan strategi efisiensi perusahaan hingga 30%.

Dengan fitur DMS (Distribution Management System) yang modern, mampu memaksimalkan kinerja tim dengan alur kerja transparan serta minim biaya.

SimpliDOTS, Software Aplikasi Distribusi Terbaik untuk Distributor FMCG, Agrikultur, Perusahaan Elektronik, dan Lainnya

Butuh percepatan kinerja dan transparansi tim salesforce? SimpliDOTS solusinya! Fitur-fiturnya meliputi laporan performa sales, sales mapping area, jadwal kunjungan sales, hingga penetapan sales target, dan masih banyak lagi.

SimpliDOTS dapat diakses melalui perangkat seluler seperti smartphone, dan tablet, maupun komputer desktop. Sehingga, ketika tim sales force berada di lapangan atau kunjungan sales ke toko pelanggan, supervisor di kantor pusat dapat memantau cukup melalui dashboard SimpliDOTS.

Selain itu, SimpliDOTS mampu membuat performa sales canvassing 3x lebih efisien untuk meningkatkan penjualan. Bahkan, fitur Canvassing Data dapat terintegrasi secara real-time. Hanya perlu satu unit handphone memantau seluruh kinerja sales force, termasuk jadwal kunjungan, mengatur stok gudang canvass, pembelian, invoice, laporan sales, serta fitur menarik lainnya

Hubungi segera tim sales SimpliDOTS untuk info selengkapnya melalui Whatsapp +6285373704528 atau jadwalkan demo GRATIS Trial Canvassing hari ini!

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait