Refurbished Adalah Tren Baru Berbisnis, Pahami Arti dan Saluran Distribusinya
Selama bertahun-tahun, produk refurbished adalah pilihan kedua yang kurang menarik dibanding produk baru. Konsumen dulu merasa ragu soal kualitas dan daya tahan barang bekas yang telah diperbarui ini.
Namun, tren ini mulai berubah drastis. Hal ini dibuktikan adanya survei Back Market menunjukkan pada 2021 terdapat sekitar 65% pelanggan menyatakan siap membeli perangkat refurbished.
Tren ini bukan sekadar perubahan kecil, tapi pergeseran besar dalam pola pikir konsumen. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk refurbished, bisnis perlu segera menyesuaikan strategi.
Memasukkan produk refurbished ke dalam katalog bukan hanya peluang, tetapi juga solusi cerdas mengoptimalkan keuntungan, efisiensi rantai pasok, dan kepuasan pelanggan.
Produk refurbished adalah apa?
Menurut survei Statista pada September 2022 di Indonesia, 46 persen responden menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk membeli produk refurbished. Sementara itu, hanya 19 persen responden yang benar-benar membeli produk refurbished.
Refurbished adalah solusi cerdas mendapatkan produk berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Produk ini bukan barang bekas, melainkan perangkat yang telah dikembalikan ke produsen atau penjual karena alasan tertentu. Misalnya, terdapat cacat minor, kemasan rusak, atau sekadar retur pelanggan.
Setelah melalui proses inspeksi, perbaikan, dan pembersihan, produk ini kembali dijual dengan performa yang hampir seperti baru. Menariknya, produk refurbished tetap melalui pengujian ketat dan kadang mendapat penggantian komponen yang diperlukan.
Meski mungkin ada sedikit tanda penggunaan, produk ini sudah dipastikan berfungsi optimal. Kemasan bisa asli atau baru, tergantung proses refurbishing-nya. Selain itu, Anda tetap mendapatkan aksesori penting dan garansi minimal 6 bulan dari penjual (smartphone, laptop, dll). Jadi, pelanggan akan merasa lebih yakin saat membelinya.
Tak hanya hemat di kantong, membeli produk refurbished juga berarti ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah elektronik. Alih-alih membuang perangkat yang masih bisa digunakan, proses refurbishing membantu memperpanjang umur produk dan mengurangi dampak lingkungan.
Memahami Segmentasi Saluran Distribusi Pasar Elektronik Refurbished
Laporan Maximize Market Research menunjukkan pasar elektronik refurbished mengalami pertumbuhan pesat yang didorong oleh berbagai faktor.
Konsumen semakin sadar akan dampak lingkungan dari limbah elektronik dan mencari alternatif yang lebih hemat biaya dibandingkan perangkat baru.
Produk refurbished adalah solusi ideal bagi para penggemar teknologi karena memperoleh berbagai produk refurbished, seperti smartphone, laptop, dan konsol game, yang telah melewati proses pengujian ketat untuk memastikan performa tetap andal.
Segmentasi pasar elektronik produk refurbished adalah berikut:
a. Berdasarkan Produk
Pasar elektronik refurbished mencakup berbagai kategori produk, dengan smartphone mendominasi pangsa pasar sekitar 35%, diikuti oleh laptop 25%, tablet 15%, konsol game 10%, dan peralatan audio 5%.
Segmen smartphone menunjukkan tingkat pertumbuhan yang stabil sekitar 8% per tahun, didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap ponsel berkualitas harga bersahabat.
Laptop juga menunjukkan tingkat pertumbuhan yang signifikan sekitar 10% karena kebutuhan akan solusi komputasi portabel yang terus berkembang.
Kategori baru seperti smartwatch dan aksesoris refurbished mengalami tingkat pertumbuhan yang luar biasa sebesar 15%, menunjukkan minat konsumen yang semakin besar terhadap teknologi yang dapat dikenakan sebagai aksesoris.
b. Berdasarkan Pengguna
Konsumen individu merupakan kelompok pengguna akhir terbesar, mencakup sekitar 60% dari pasar elektronik refurbished.
Dalam segmen ini, pelajar dan individu dengan anggaran terbatas menyumbang sekitar 30% dari pangsa pasar, mencari pilihan terjangkau untuk kebutuhan pendidikan dan gaya hidup pribadi.
Sektor korporat memegang pangsa pasar sebesar 25%, dengan perusahaan yang mengadopsi perangkat elektronik refurbished untuk menekan biaya sekaligus memastikan teknologi yang andal bagi tenaga kerja mereka.
Institusi pendidikan, organisasi pemerintah, dan sektor non-profit menyumbang 15% sisanya dari pasar, yang mendorong permintaan untuk perangkat refurbished di sektor-sektor tersebut.
c. Berdasarkan Saluran Distribusi
Retailer online dan platform e-commerce mendominasi segmen saluran distribusi, menguasai pangsa pasar yang substansial sebesar 50%.
Kemudahan dan berbagai penawaran produk yang disediakan oleh platform-platform ini berkontribusi pada kehadiran mereka yang kuat di pasar.
Toko fisik menyumbang sekitar 35% dari pangsa pasar, melayani konsumen yang lebih memilih pengalaman langsung dan bantuan pramuniaga.
Pusat pembaruan bersertifikat memegang pangsa pasar yang lebih kecil sebesar 10%, yang berfungsi sebagai outlet khusus untuk elektronik refurbished.
Saluran distribusi lainnya adalah program tukar tambah dan penjualan langsung, mencakup 5% dari pasar, melayani segmen-segmen pelanggan tertentu.
d. Berdasarkan Wilayah
– Amerika Utara: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko
– Eropa: Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Rusia
– Asia Pasifik: China, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, Indonesia, Thailand
– Timur Tengah & Afrika: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria
– Amerika Selatan: Brasil, Argentina, Kolombia
Seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang dampak lingkungan dan pengelolaan biaya yang lebih efisien, distributor dan perusahaan teknologi terus memperluas jangkauan guna menyediakan produk refurbished ke konsumen di seluruh dunia.
Baca juga: Efisiensi Variable Cost dalam Supply Chain, Apa yang Perlu Dipahami Distributor FMCG?
Kenapa sih bisnis harus mulai menawarkan produk refurbished?
Dulu, produk refurbished adalah barang yang sering dipandang sebelah mata karena banyak orang menganggapnya tidak sebaik barang baru.
Akan tetapi, seiring berkembangnya teknologi dan peningkatan kualitas refurbishing, kini banyak pelanggan yang melihatnya sebagai alternatif cerdas.
Dengan semakin banyaknya pelanggan yang terbuka terhadap produk ini, bisnis yang cepat beradaptasi bisa mendapatkan keuntungan besar.
Adapun hal penting diperhatikan mengenai produk refurbished adalah berikut:
1. Jaminan kualitas
Pelanggan saat ini tidak hanya menginginkan harga murah, tetapi juga kepastian bahwa perangkat yang dibeli bisa bertahan lama.
Salah satu tantangan terbesar dalam menjual produk refurbished adalah memastikan bahwa tidak ada masalah teknis yang bisa mengganggu pengalaman pelanggan.
Misalnya, produk smartphone atau laptop, jika baterai cepat habis atau layar sering bermasalah, maka dapat menurunkan reputasi bisnis. Oleh sebab itu, pilih partner refurbishing yang handal.
2. Stok up-to-date
Tidak semua produk refurbished memiliki daya tarik yang sama di pasar. Model terbaru yang masih memiliki permintaan tinggi cenderung lebih cepat laku dibanding model lama yang sudah jarang dicari.
Inilah mengapa bisnis perlu memastikan bahwa mereka memiliki rantai pasok yang memungkinkan mereka mendapatkan stok produk yang benar-benar diinginkan pelanggan.
Sangat direkomendasikan bermitra dengan supplier atau distributor yang menggunakan aplikasi distributor logistik efisien agar stok tetap stabil.
Strategi efisiensi biaya pengeluaran bisnis dengan produk Refurbished
Salah satu alasan utama bisnis tertarik pada produk refurbished adalah kemampuannya untuk mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari perusahaan.
Dibandingkan dengan membeli produk baru, produk refurbished menawarkan penghematan yang signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari biaya pembelian awal hingga perawatan dan perbaikannya.
Berikut beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
1. Perbaikan suku cadang
Dalam dunia produk refurbished, baterai dan layar LCD adalah dua komponen yang paling sering mengalami masalah.
Penggantian baterai relatif mudah dan murah, tetapi perbaikan layar LCD sering kali lebih kompleks dan memerlukan teknologi serta keahlian khusus.
Tidak semua penyedia refurbishing mampu menangani perbaikan layar LCD seperti, retak atau burn-in.
Oleh karena itu, bisnis perlu bekerja sama dengan pihak yang tidak hanya bisa menangani perbaikan sederhana, tetapi juga perbaikan bernilai tinggi.
Hal ini akan meningkatkan jumlah perangkat yang bisa diselamatkan dan dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
2. Menekan biaya modal
Menambahkan produk refurbished ke dalam katalog memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya modal awal.
Dibandingkan harus membeli stok perangkat baru dalam jumlah besar, produk refurbished memungkinkan bisnis untuk mendapatkan stok dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Selain itu, bisnis juga bisa mengadopsi model hybrid, di mana mereka menjual kombinasi produk baru dan refurbished.
Metode ini memberi pelanggan lebih banyak pilihan dan memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan margin keuntungan dari kedua jenis produk.
Baca juga: Rekomendasi 5 Aplikasi Distributor Terbaik, Apa Saja Fitur yang Wajib Ada?
Bagaimana meningkatkan nilai jual produk refurbished?
Meningkatkan produk refurbished adalah hal penting direncanakan, apalagi ada persaingan dengan produk baru.
Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas perbaikan dan memperbaiki tampilan perangkat supaya nilai jualnya tetap tinggi. Berikut beberapa tipsnya:
1. Perpanjang masa pakai produk
Semakin lama produk bisa digunakan dengan baik, semakin tinggi nilainya di pasar. Oleh karena itu, bisnis perlu memastikan bahwa semua perangkat refurbished adalah mendapatkan perbaikan maksimal sebelum dijual kembali.
Selain perbaikan teknis, memperbaiki tampilan luar perangkat juga sangat penting. Perangkat yang terlihat baru dan bersih akan lebih menarik bagi pelanggan dibandingkan perangkat yang masih memiliki bekas penggunaan yang terlihat jelas.
2. Tambahkan kemasan baru
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan daya tarik produk refurbished adalah dengan mengemasnya kembali secara profesional, rapi dan menarik.
Menambahkan kotak baru, kabel charger, dan aksesori lain bisa meningkatkan nilai produk di mata pelanggan.
Banyak pelanggan yang masih ingin mendapatkan pengalaman seperti membeli produk baru, meskipun mereka membeli produk refurbished.
Dengan memberikan kemasan dan aksesori baru, bisnis bisa memberikan pengalaman ini tanpa harus menaikkan harga secara signifikan.
Bedanya Rework dan Refurbished adalah
Ketika sebuah produk dikembalikan, penyedia layanan pemenuhan harus memilah dan memeriksanya sebelum menentukan apakah produk tersebut dapat diperbaiki atau harus dibuang.
Jika produk masih memiliki potensi untuk dijual kembali, maka proses rework atau refurbished diperlukan. Berikut adalah perbedaan kedua istilah tersebut:
–Rework: Mengembalikan produk ke kondisi optimal
Rework adalah proses pemeriksaan dan pengemasan ulang produk yang dikembalikan agar dapat kembali ke stok dalam kondisi layak jual.
Proses ini bisa memakan waktu lama karena melibatkan pemeriksaan menyeluruh, perbaikan kecil, dan pengemasan ulang agar sesuai standar merek.
Produk yang melalui proses ini mungkin memerlukan waktu beberapa hari hingga minggu sebelum kembali tersedia di pasaran.
–Refurbished: Meningkatkan kualitas produk
Sementara itu, refurbished adalah proses yang dilakukan untuk menyesuaikan produk yang dikembalikan agar layak dijual kembali.
Proses ini mencakup perbaikan ringan, pemulihan fungsi, serta penghapusan data pengguna sebelumnya, terutama untuk produk elektronik.
Sebagai contoh:
– Produk elektronik seperti smartphone atau kamera mungkin memerlukan pemulihan perangkat lunak (re-flashing) untuk menghapus informasi pengguna sebelumnya dan memastikan perangkat siap digunakan oleh pemilik baru.
– Produk furnitur harus melalui tahapan dibersihkan dan perbaikan kecil untuk menghilangkan tanda-tanda pemakaian sebelum dijual kembali.
Baca juga: Apa Arti Refurbished: Semua yang Perlu Anda Ketahui
Efisiensi Supply Chain Management untuk Produk Refurbished
Produk refurbished adalah bukan hanya tentang menjual kembali perangkat lama, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung perputaran barang bekas menjadi aset bernilai jual tinggi.
Banyak perangkat bekas hanya tersimpan di laci pengguna atau bahkan dibuang begitu saja, padahal bisa dimanfaatkan kembali.
Bisnis bisa menerapkan berbagai strategi untuk memastikan pasokan produk refurbished tetap stabil, seperti program buyback untuk perusahaan atau trade-in untuk pelanggan individu.
Pentingnya efisiensi rantai pasok dan jaminan kualitas
Untuk menjalankan layanan rework dan refurbished secara optimal, penyedia layanan pemenuhan harus memiliki sistem distribusi logistik yang efisien, antara lain:
– Manajemen logistik terbalik (reverse logistics) yang memungkinkan pengelolaan pengembalian barang dengan lancar.
– Management order dan aplikasi inventory control yang akurat untuk memastikan produk yang diperbarui segera tersedia kembali di pasar.
– Jaminan kualitas (quality assurance) agar produk refurbished tetap memenuhi standar yang diharapkan pelanggan.
Dalam industri elektronik, misalnya, proses seperti firmware testing dan re-flashing sangat penting untuk memastikan perangkat berfungsi dengan baik tanpa menyimpan informasi pelanggan sebelumnya.
Standarisasi seperti ISO 9001 dapat membantu memastikan bahwa layanan ini dilakukan dengan tingkat presisi dan keandalan tinggi.
Optimalkan Bisnis Distribusi  dengan SimpliDOTS, Free Trial 14 Days!
Dengan memilih produk refurbished, Anda tidak hanya menghemat biaya tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi limbah elektronik. Pastikan produk yang sudah di-refurbished terjaga kualitasnya dan bergaransi agar mendapatkan kepercayaan konsumen, ya!
Bicara tentang menghemat biaya, sama halnya dengan SimpliDOTS yang mendukung efisiensi biaya operasional dan kelancaran bisnis distribusi Anda.
Dengan distribution management system yang dilengkapi berbagai fitur modern, aplikasi distributor ini memudahkan manajemen penjualan, pengiriman, dan pemantauan stok produk di gudang secara lebih efektif.
Coba demo GRATIS SimpliDOTS atau konsultasi via Whatsapp untuk tahu bagaimana sistem distribusi ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis Anda hari ini!