Aplikasi Sales FMCG: 5 Strategi Ampuh Pahami Perilaku Konsumen Agar Bisnis Meroket
Ingin melejitkan kinerja tim sales management? Sudah saatnya, perusahaan distribusi produk FMCG dibekali aplikasi Sales FMCG sebagai senjata ampuh di tengah persaingan industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) yang dinamis.
Tak cuma membantu taking order atau optimalisasi rute kunjungan toko, aplikasi Sales FMCG juga didukung analisis data untuk memahami perilaku konsumen.
Tapi kenapa sih perusahaan perlu memahami perilaku konsumen dengan aplikasi Sales FMCG agar penjualan produk makin sukses? Hal ini berkaitan dengan keputusan yang dibuat konsumen ketika akan membeli produk FMCG.
Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ketika berbelanja. Contohnya seperti selera pribadi, budaya, normal sosial, kampanye pemasaran, dan kondisi ekonomi.
Meski begitu, perusahaan FMCG perlu menganalisis perilaku konsumen dengan aplikasi Sales FMCG agar lebih mudah menawarkan produk sesuai kebutuhan dan pola belanja konsumen.
Nah, apa saja perilaku konsumen produk FMCG di Indonesia? Mari simak info selengkapnya berikut!
Mengenal Perilaku Konsumen Industri FMCG di Indonesia
Berikut adalah beberapa poin penting tentang perilaku konsumen industri FMCG di tanah air:
1. Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari beberapa tahap, seperti: pengenalan masalah/ kebutuhan, mencari informasi produk, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.
Setiap tahap dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal seperti preferensi pribadi, pengaruh sosial, dan pesan pemasaran.
Perusahaan FMCG perlu memahami proses ini dan membuat pesan pemasaran yang relevan untuk setiap tahap.
2. Loyalitas Merek
Loyalitas merek adalah faktor penting di industri FMCG. Konsumen cenderung setia pada merek tertentu jika mereka puas dengan kualitas produk, harga, dan pengalaman keseluruhan.
Perusahaan FMCG perlu membangun loyalitas merek dengan menyediakan produk berkualitas, layanan pelanggan yang baik, dan harga yang kompetitif.
3. Kemasan dan Label
Kemasan dan label memainkan peran penting dalam perilaku konsumen. Konsumen cenderung memilih produk dengan kemasan menarik dan label jelas. Jadi, label kemasan tersebut mampu menyediakan informasi penting seperti bahan produk, nilai gizi, dan tanggal kedaluwarsa.
Perusahaan FMCG perlu membuat kemasan dan label untuk menarik konsumen dan memberikan informasi relevan.
4. Strategi Harga
Strategi harga adalah faktor kritis dalam perilaku konsumen. Konsumen cenderung memilih produk yang memberikan nilai terbaik untuk uang mereka. Perusahaan FMCG perlu mengembangkan strategi harga yang menyeimbangkan antara keterjangkauan dan kualitas.
Misalnya, beberapa merek menggunakan strategi harga premium untuk menciptakan persepsi kualitas tinggi, sementara yang lain menggunakan strategi harga rendah untuk menarik konsumen yang sensitif terhadap harga.
5. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran seperti media sosial, iklan, dan promosi di dalam toko memainkan peran penting dalam perilaku konsumen. Perusahaan FMCG perlu menggunakan berbagai saluran pemasaran untuk menjangkau konsumen dan menciptakan kesadaran merek.
Misalnya, platform media sosial seperti Instagram dan Facebook dapat digunakan untuk menargetkan segmen konsumen tertentu dengan pesan pemasaran yang dipersonalisasi. Dengan menganalisis perilaku konsumen, perusahaan FMCG dapat mengembangkan strategi pemasaran efektif.
Baca juga: Aplikasi Sales FMCG: 6 Strategi Powerful Maksimalkan Penjualan B2B Distributor Masa Kini!
Pentingnya Preferensi Konsumen di Industri FMCG
Di industri FMCG yang sangat kompetitif, memahami perilaku dan preferensi konsumen sangat penting bagi bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif. Preferensi konsumen mengacu pada pilihan yang dibuat oleh konsumen mengenai barang dan jasa yang ingin mereka konsumsi.
Preferensi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk selera pribadi, norma budaya dan sosial, kondisi ekonomi, dan keadaan individu.
Oleh karena itu, penting bagi bisnis di industri FMCG untuk melakukan riset pasar guna mengidentifikasi preferensi konsumen agar sesuai kebutuhan konsumen.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa preferensi konsumen penting di industri FMCG:
1. Membantu Bisnis Mengidentifikasi Peluang
Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi preferensi konsumen dapat membantu bisnis mengidentifikasi celah di pasar dan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagai contoh, jika ada permintaan yang meningkat untuk produk organik dan alami, bisnis dapat mengembangkan produk yang memenuhi permintaan tersebut dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
2. Membantu Bisnis Tetap Kompetitif
Memahami preferensi konsumen dapat membantu bisnis tetap unggul di tengah persaingan dengan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.
Misalnya, jika ada tren menuju produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, bisnis yang cepat merespons tren ini dapat mendapatkan keunggulan kompetitif.
3. Membantu Bisnis Menyesuaikan Strategi Pemasaran
Preferensi konsumen juga dapat membantu bisnis menyesuaikan strategi pemasaran mereka untuk menarik pasar target tertentu.
Contohnya, jika bisnis ingin menargetkan konsumen yang peduli kesehatan, mereka dapat menggunakan pesan pemasaran yang menekankan manfaat kesehatan dari produk mereka.
4. Membantu Bisnis Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dengan mengembangkan produk yang memenuhi preferensi konsumen, bisnis dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Jika bisnis mengembangkan produk yang lebih mudah digunakan atau lebih nyaman daripada produk pesaing, pelanggan lebih mungkin untuk puas dan terus membeli produk tersebut.
Faktor-faktor Mempengaruhi Perilaku Konsumen di Industri FMCG
Perilaku konsumen adalah aspek penting dari industri FMCG, karena secara langsung mempengaruhi penjualan dan pendapatan perusahaan.
Industri FMCG adalah pasar yang bergerak cepat dan kompetitif, dan perusahaan perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk tetap unggul.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif yang sesuai dengan target audiens mereka dan mendorong penjualan.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang mempengaruhi perilaku konsumen di industri FMCG:
1. Faktor Budaya
Budaya memainkan peran penting dalam membentuk perilaku konsumen, termasuk keyakinan, nilai, kebiasaan, dan norma.
Contohnya, di beberapa budaya, memberikan hadiah selama hari libur adalah hal yang biasa, yang dapat meningkatkan penjualan bagi perusahaan FMCG.
Perusahaan perlu menyadari perbedaan budaya ini dan menyesuaikan strategi pemasaran.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial, seperti keluarga, teman, dan media sosial, dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
Rekomendasi dari mulut ke mulut dari teman dan keluarga bisa menjadi alat pemasaran yang kuat, begitu juga dengan influencer media sosial yang mempromosikan produk kepada pengikut mereka.
Distributor dapat memanfaatkan faktor sosial ini untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendorong penjualan.
3. Faktor Psikologis
Faktor psikologis, seperti persepsi, motivasi, pembelajaran, dan sikap, juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
Kita ambil contoh, konsumen mungkin menganggap produk lebih berkualitas jika memiliki label harga yang mahal, meskipun kualitasnya sama dengan produk berharga lebih rendah.
Memahami faktor psikologis ini dapat membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan menarik bagi konsumen.
4. Faktor Pribadi
Faktor pribadi, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan gaya hidup, juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
Misalnya, konsumen yang lebih muda mungkin lebih cenderung mencoba produk baru, sementara konsumen yang lebih tua mungkin lebih setia pada merek.
Memahami faktor pribadi dapat membantu perusahaan mengembangkan strategi pemasaran yang ditargetkan sesuai audiens mereka.
Baca juga: 5 Software Sales Tracking Terbaik Versi SimpliDOTS
Mengungkap Perilaku Konsumen dengan Big Data dan Database Marketing
· Big Data
Big data memberikan wawasan mendalam tentang perilaku, preferensi, dan kebiasaan konsumen. Misalnya, analisis big data bisa mengungkap pola pembelian, preferensi produk, dan tren pasar yang sedang berkembang.
Di sektor perdagangan, big data memiliki peran vital. Namun, tantangan utamanya adalah kurangnya keahlian dan keterampilan SDM untuk mengelola data ini dengan efektif.
Di Indonesia, big data mulai digunakan secara luas di sektor bisnis dan publik, namun optimasi data masih menjadi tantangan, terutama dalam menjaga privasi konsumen.
· Database Marketing
Database marketing adalah proses mengumpulkan, memelihara, dan memanfaatkan data pelanggan untuk komunikasi, transaksi, dan membangun hubungan.
Big data dan database marketing saling melengkapi, memberikan wawasan lebih dalam tentang pelanggan, memperbaiki strategi pemasaran, dan meningkatkan retensi pelanggan.
Teknologi yang sering digunakan dalam database marketing termasuk:
- DBMS (Database Management System): Mengelola dan mengorganisir data pelanggan.
- CRM (Customer Relationship Management): Mengelola hubungan dengan pelanggan dan mengirim pesan pemasaran.
- Analisis Data: Mengolah data pelanggan untuk mendapatkan wawasan bisnis.
- Marketing Automation: Mengirimkan pesan pemasaran terpersonalisasi secara otomatis.
Perilaku Konsumen Digital di Indonesia
Perilaku konsumen digital melibatkan tindakan dan keputusan dalam membeli atau menggunakan produk dan jasa melalui platform digital seperti website, aplikasi, media sosial, dan email. Perilaku ini dipengaruhi oleh pengalaman pengguna, kepercayaan, privasi, dan keamanan data.
Ciri khas perilaku konsumen digital meliputi akses luas ke informasi dan produk, kebiasaan membandingkan harga dan ulasan sebelum membeli, serta mengandalkan ulasan pengguna lain.
Konsumen digital juga mengharapkan pengalaman berbelanja yang lancar dan layanan responsif dari merek dan toko online.
Baca juga: Aplikasi Sales dan Distribusi: Apa Manfaat Dan Contoh Fiturnya?
SimpliDOTS: Sahabat Distributor untuk Memahami Pelanggan Lebih Dekat
Di era digital, memahami pelanggan adalah kunci sukses bisnis. Salah satu alat modern yang bisa diandalkan adalah aplikasi Sales FMCG, SimpliDOTS.
Nggak hanya membantu tim sales management, tapi juga punya fitur keren menganalisa data pelanggan. Yuk, simak bagaimana SimpliDOTS bisa membantu bisnis distribusi!
1. Menyesuaikan Penawaran Produk
Dengan SimpliDOTS, perusahaan dapat menyesuaikan penawaran produk sesuai kebutuhan pelanggan yang berbeda. Aplikasi ini memungkinkan distributor untuk mengumpulkan data tentang preferensi pelanggan, sehingga dapat menawarkan produk yang tepat kepada segmen pelanggan yang tepat.
Jika data menunjukkan bahwa sekelompok pelanggan lebih menyukai produk tertentu, perusahaan dapat menargetkan mereka dengan promosi khusus atau penawaran produk yang relevan.
2. Menganalisis Data Pembelian Konsumen
SimpliDOTS mengumpulkan dan menganalisis data pembelian konsumen untuk mengidentifikasi pola pembelian, frekuensi pembelian, dan produk yang paling diminati. Dengan data ini, perusahaan dapat memahami preferensi produk dan merek pelanggan.
Sebagai contoh, jika data menunjukkan bahwa produk tertentu sering dibeli berulang kali oleh pelanggan, perusahaan dapat memastikan bahwa stok produk tersebut selalu tersedia dan bahkan mempertimbangkan untuk memperluas lini produk serupa.
3. Identifikasi Pola Pembelian
Aplikasi ini juga membantu dalam mengidentifikasi pola pembelian. Dengan menganalisis data pembelian, perusahaan dapat melihat tren dan kebiasaan pembelian pelanggan.
Contohnya, jika data menunjukkan bahwa pelanggan cenderung membeli produk tertentu pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, perusahaan dapat merencanakan promosi musiman atau penawaran khusus untuk memaksimalkan sales management selama periode tersebut.
4. Frekuensi Pembelian
SimpliDOTS memungkinkan perusahaan untuk melacak frekuensi pembelian konsumen. Informasi ini sangat berguna untuk mengidentifikasi pelanggan setia dan merancang program loyalitas yang tepat.
Melalui Dashboard, perusahaan dapat mengetahui seberapa sering pelanggan membeli produk tertentu, perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan frekuensi pembelian, seperti menawarkan skema promo atau diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu.
5. Produk yang Paling Diminati
SimpliDOTS Business Intelligence merupakan salah satu fitur analisis data yang membantu distributor mengidentifikasi produk yang paling diminati oleh pelanggan.
Data ini dapat digunakan untuk mengarahkan strategi pemasaran dan pengembangan produk. Jika data menunjukkan bahwa produk tertentu sangat populer di kalangan pelanggan, perusahaan dapat lebih fokus pada pemasaran produk tersebut.
Optimalkan Saluran Distribusi Bisnis dengan Aplikasi Sales FMCG SimpliDOTS Hari ini!
SimpliDOTS adalah sahabat terbaik buat distributor! Dengan aplikasi Sales FMCG ini, Anda bisa menyesuaikan penawaran produk, menganalisa data pembelian, mengenali pola dan frekuensi belanja, serta memahami produk favorit pelanggan.
Dapatkan semua kemudahan ini dalam satu aplikasi yang dirancang khusus untuk kebutuhan berbagai sektor industri seperti FMCG Makanan, FMCG Minuman, Material Bangunan, Kosmetik & Perawatan, Elektronik, dan Bisnis Supply.
Ingin membuktikan bagaimana SimpliDOTS bisa membantu distribusi bisnis Anda? Hubungi kami di WhatsApp 6285373704528 sekarang juga untuk info selengkapnya atau Coba GRATIS fitur-fitur SimpliDOTS.
Yuk, tingkatkan performa penjualan dan bikin pelanggan makin puas dengan aplikasi Sales FMCG, SimpliDOTS!
Sumber:
- E Books Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran (repository.nobel.ac.id)
- Fastercapital.com
- SimpliDOTS.com