Modern Trade Adalah Masa Depan Industri FMCG, Bagaimana Strategi Distribusinya?
Modern trade adalah era baru dalam distribusi produk FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) Â di Indonesia. Dari sabun mandi hingga camilan favorit, hampir setiap rumah tangga di Indonesia menggunakan berbagai produk FMCG setiap hari.
Tapi, pernahkah Anda berpikir bagaimana produk-produk ini bisa sampai ke rak toko atau bahkan langsung ke rumah?
Semua itu berkat strategi saluran distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Di Indonesia, model distribusi masih banyak didominasi oleh general trade, seperti warung dan pasar tradisional.
Namun, tren belanja modern atau modern trade adalah semakin berkembang. Yang dimaksud, modern trade adalah sistem ritel yang mencakup supermarket, minimarket, hypermarket, hingga e-commerce yang menawarkan pengalaman belanja lebih praktis dan nyaman.
Banyak brand FMCG kini mulai berfokus ke jalur ini karena modern trade adalah strategi yang lebih efisien menjangkau pelanggan kapan saja dan dimana saja.
Tak heran jika modern trade adalah masa depan industri FMCG di Indonesia. Ingin tahu apa bedanya dengan general trade, dan apa saja tantangan serta peluangnya? Baca terus pembahasannya di postingan kali ini, ya!
Memahami saluran distribusi industri FMCG di Indonesia
Dalam industri FMCG, ada jaringan distribusi yang berperan penting mengantarkan kebutuhan sehari-hari, mulai dari mie instan hingga produk perawatan diri ke tangan konsumen di seluruh Indonesia.
Jaringan ini disebut saluran distribusi, yang bisa diibaratkan seperti jalan raya yang menghubungkan produsen dengan toko-toko ritel, tempat konsumen akhirnya membeli produk tersebut.
Lalu, siapa saja pemain utama dalam jalur distribusi ini?
- Produsen
Perusahaan yang memproduksi dan mengembangkan barang FMCG (Fast-Moving Consumer Goods). Mereka bertanggung jawab atas proses produksi, inovasi produk, pemasaran, dan distribusi ke jaringan distributor.
Contoh produsen besar di Indonesia meliputi Indofood (produk makanan seperti mie instan dan biskuit), Unilever (produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun dan deterjen), serta Mayora (produk camilan dan minuman).
- Distributor
Perusahaan atau pihak yang berperan sebagai penghubung antara produsen dan pasar. Mereka membeli produk dalam jumlah besar langsung dari produsen, lalu mendistribusikannya ke berbagai grosir, ritel, atau bahkan langsung ke konsumen tertentu.
Distributor biasanya memiliki sistem manajemen stok, armada pengiriman, serta tim sales di lapangan yang membantu memastikan ketersediaan produk di berbagai titik penjualan.
- Grosir
Pihak yang membeli produk dalam jumlah besar dari distributor, lalu menjualnya kembali dalam jumlah lebih kecil kepada pelaku ritel.
Grosir melayani berbagai jenis ritel, mulai dari warung tradisional, toko kelontong, hingga bisnis kecil lainnya yang tidak memiliki akses langsung ke distributor. Mereka berperan penting dalam mempercepat distribusi produk ke pasar yang lebih luas.
- Ritel
Merupakan tahap terakhir dalam rantai distribusi sebelum produk sampai ke tangan konsumen. Ritel bisa berbentuk warung tradisional, toko kelontong, minimarket, supermarket, hingga e-commerce.
Peran ritel cukup penting karena langsung berinteraksi dengan konsumen akhir, menentukan harga jual, serta memberikan pengalaman berbelanja yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan membeli atau tidak.
Pengertian general trade dan modern trade adalah apa?
Berikut perbedaan arti dari keduanya:
a. General Trade
General trade mencakup toko-toko kecil yang kita kenal sebagai warung atau toko kelontong. Toko-toko ini mudah ditemukan di setiap sudut jalan dan telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Meskipun ukurannya kecil, kontribusinya terhadap industri FMCG sangat besar.
Menurut studi yang dipubliksikan online oleh Institut Teknologi Bandung tahun 2021, sekitar 74% penjualan FMCG di Indonesia masih didominasi oleh kanal tradisional ini. Artinya, sebagian besar produk yang kita beli, seperti shampo hingga mie instan, kemungkinan besar pernah melewati warung atau toko kelontong sebelum akhirnya sampai di tangan kita.
Keunggulan utama general trade adalah terletak pada hubungan erat antara pemilik toko dan pelanggannya. Banyak warung yang memberikan sentuhan personal, seperti menawarkan sistem utang bagi pembeli setia. Inilah yang membuat general trade tetap relevan dan menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia.
b. Modern trade
Modern trade adalah sektor ritel masa kini yang mencakup department store, supermarket, hypermarket, dan minimarket, dengan pertumbuhan diperkirakan 5,0-5,5% per tahun dari 2024 hingga 2026.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan daya beli, pemulihan sektor pariwisata, ekspansi infrastruktur, serta perkembangan e-commerce dan ekonomi di negara tetangga.
Namun, modern trade adalah industri yang menghadapi tantangan besar, seperti persaingan ketat dari pemain lama, pendatang baru, dan ritel online. Untuk tetap kompetitif, pelaku usaha harus berinvestasi dalam teknologi dan menerapkan strategi berkelanjutan.
Berdasarkan laporan dikutip dari laman Krungsri, prediksi pertumbuhan dalam modern trade adalah sebagai berikut:
- Department store: Tumbuh 4,0-5,0% per tahun, berkat pelanggan kelas menengah ke atas dan strategi omnichannel.
- Hypermarket & supercenter: Tumbuh 2,0-3,0% per tahun, dengan konsep toko multi-format dan premium store.
- Supermarket: Tumbuh 6,5-7,0% per tahun, dengan fokus pada produk premium dan ekspansi ke wilayah berpenghasilan tinggi.
- Minimarket & convenience store: Tumbuh 5,0-5,5% per tahun, dengan ekspansi cabang dan strategi digital, meski menghadapi persaingan ketat.
Modern trade hadir dengan konsep berbeda dari toko kelontong tradisional. Ritel modern biasanya merupakan bagian dari jaringan besar yang menawarkan konsistensi dalam tata letak, variasi produk, dan harga di setiap outlet.
Berbeda dengan warung atau toko kecil yang mengandalkan hubungan personal dengan pelanggan, modern trade menawarkan pengalaman belanja lebih sistematis dan nyaman.
Adapun beberapa keunggulan modern trade adalah berikut:
– Variasi produk yang lebih luas
Konsumen bisa menemukan berbagai merek dan kategori produk dalam satu tempat, termasuk produk impor yang tidak selalu tersedia di toko tradisional.
– Strategi promosi dan diskon
Salah satu daya tarik utama modern trade adalah penawaran diskon, promo bundling, dan program loyalitas pelanggan. Ritel modern memiliki daya beli dalam jumlah besar, memungkinkan mereka menegosiasikan harga lebih rendah dengan produsen, yang kemudian diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih kompetitif.
– Pengalaman belanja yang nyaman
Dengan tata letak yang teratur, area yang luas, serta fasilitas seperti AC dan pembayaran non-tunai, ritel modern menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman dibandingkan toko tradisional.
– Peluang bagi brand FMCG
Dengan sistem yang lebih profesional, brand FMCG dapat memanfaatkan data penjualan yang lebih akurat, sistem stok yang lebih terkontrol, serta peluang pemasaran yang lebih besar seperti display eksklusif, promosi di dalam toko, hingga kerja sama strategis dengan retailer.
Namun, persaingan antara general trade dan modern trade masih berlangsung. Masing-masing memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bandingkan kedua saluran distribusi ini guna menentukan strategi terbaik bagi bisnis FMCG Anda.
Baca juga: Modern Trade Adalah Cara Baru Berbelanja di Indonesia
Perbandingan General Trade vs. Modern trade dalam Distribusi FMCG
Dalam industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods), terdapat dua jalur utama dalam distribusi ritel: general trade (GT) dan modern trade (MT).
Masing-masing memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri, yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran dan distribusi suatu merek. Berikut beberapa perbedaannya:
Â
  General Trade | Modern Trade | |
Ukuran toko | Kecil, mandiri | Besar, bagian dari jaringan toko |
Ragam produk | Terbatas | Lebih luas dan bervariasi |
Strategi harga | Harga tetap | Diskon promosi dan harga kompetitif |
Pengalaman konsumen | Pelayanan personal, bisa berutang bagi pelanggan tetap | Layanan mandiri, lebih fokus pada kenyamanan |
Jangkauan | Luas, hadir di berbagai lokasi lokal | Umumnya di daerah perkotaan |
Apa dampak general trade dan modern trade terhadap sistem distribusi logistik?
Menurut Fortune Business Insights, pasar logistik FMCG global diperkirakan tumbuh dari 105,85 miliar USD pada 2021 menjadi 131,54 miliar USD pada 2028.
Di industri FMCG, general trade berperan untuk memastikan produk dikirim dengan cepat dan efisien ke konsumen.
Distributor biasanya mengirim barang langsung ke toko ritel seperti minimarket atau supermarket. Namun, dengan persaingan yang ketat, bisnis perlu meningkatkan perencanaan logistik agar produk dapat sampai ke pelanggan dengan harga terbaik.
Sementara itu, modern trade adalah berdampak besar dalam industri e-Commerce. Model perdagangan ini memungkinkan distribusi produk ke berbagai wilayah secara lebih luas.
Menurut studi McKinsey, pasar FMCG global diperkirakan tumbuh 6-7% per tahun hingga 2025. Oleh karena itu, perusahaan harus berinvestasi dalam solusi logistik yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pasar di berbagai wilayah.
Yuk, Maksimalkan Strategi Modern trade dengan SimpliDOTS Retail!
Dunia ritel terus berkembang. Kalau dulu belanja kebutuhan sehari-hari lebih banyak dilakukan di warung atau toko kelontong, sekarang minimarket dan supermarket semakin mendominasi. Inilah yang disebut dengan modern trade. Bisa dikatakan modern trade adalah konsep ritel yang lebih terorganisir, lebih nyaman, dan punya banyak pilihan produk.
Bagi pelaku bisnis FMCG, perubahan ini membawa tantangan tersendiri. Persaingan makin ketat, konsumen makin pintar memilih produk, dan yang terpenting, kecepatan serta efisiensi distribusi jadi kunci utama.
Kalau bisnis tidak bisa mengikuti perkembangan ini, bukan tidak mungkin tertinggal dari pesaing. Di sinilah teknologi sistem distribusi berperan, terutama dalam mengoptimalkan proses pemesanan, pengelolaan promo, hingga pencatatan transaksi.
Baca juga: General Trade vs Modern Trade: Pasarkan produk dengan Efektif
Bagaimana SimpliDOTS Retail membantu modern trade berkembang?
SimpliDOTS Retail hadir sebagai solusi bagi pedagang ritel modern yang ingin serba praktis dan efisien.
Bayangkan kalau toko bisa langsung memesan barang tanpa harus menunggu salesman datang atau pergi ke grosir.
Semua bisa dilakukan lewat satu aplikasi—tinggal cek katalog, pilih produk, lihat harga yang sudah ter-update, lalu pesan. Lebih cepat, lebih akurat, dan tentu saja lebih nyaman.
1. Belanja lebih mudah
Melalui SimpliDOTS Retail, pemilik toko bisa memesan barang kapan saja dan di mana saja tanpa harus menunggu salesman atau datang langsung ke gudang grosir.
Tampilan aplikasi yang user-friendly juga membuat pengalaman belanja lebih menyenangkan, dengan informasi harga yang lebih pasti dan transparan.
2. Tak ketinggalan promo
Salah satu keunggulan modern trade adalah banyaknya program promo yang menarik. Namun, sering kali informasi promo tidak sampai ke tangan pemilik toko dengan cepat.
Dengan SimpliDOTS Retail, setiap promo terbaru bisa langsung terlihat di aplikasi. Tidak ada lagi kesalahan dalam perhitungan diskon atau program bundling karena bisa dieksekusi hanya dengan satu sentuhan jari.
3. Pengiriman barang lancar
Terkadang, toko menghadapi masalah stok yang tidak sesuai akibat keterlambatan atau kesalahan dalam pengiriman barang.
SimpliDOTS Retail memberikan fitur tracking pengiriman yang memungkinkan toko untuk melihat status pengiriman secara real-time.
Dengan begitu, toko bisa lebih mudah menyusun strategi belanja dan memastikan stok selalu tersedia tepat waktu.
4. Manajemen keuangan
Fitur Cek History Pembayaran membantu toko dalam memantau semua transaksi, baik yang sudah lunas maupun yang masih dalam proses.
Informasi ini membantu pemilik usaha dalam mengatur cash flow, menghindari kesalahan pencatatan, dan membuat keputusan finansial dengan lebih baik.
Saatnya Kelola Strategi Modern trade dengan SimpliDOTS!
Bisnis yang masih mengandalkan cara manual akan sulit bersaing dengan mereka yang sudah mengadopsi teknologi.
SimpliDOTS Retail bukan hanya sekadar aplikasi pemesanan, tapi juga solusi bagi toko ritel yang ingin berkembang lebih cepat dan lebih modern.
Kalau bisa lebih praktis dan efisien, kenapa masih pakai cara lama? Mulai dari pemesanan barang, pengecekan promo, hingga pencatatan transaksi. Semua ada dalam satu aplikasi, tanpa ribet, tanpa harus menunggu kedatangan salesman ke toko.
Yuk, jangan mau ketinggalan berniaga secara modern! Optimalkan toko Anda sekarang dengan SimpliDOTS Retail. Coba GRATIS sekarang atau hubungi sales kami untuk info selengkapnya!
Jangan sampai ketinggalan tips dan trik bisnis ritel kekinian! Follow @SimpliDOTS di Instagram untuk update eksklusif dan inspirasi sukses.
Mau lebih banyak insight? Langsung subscribe YouTube SimpliDOTS dan temukan strategi bisnis modern yang siap membawa toko Anda ke level berikutnya!