Pentingnya Diversifikasi dalam Dunia Bisnis

Dalam dunia bisnis kita sering mendengar istilah “don’t put all your eggs in one basket”, yang secara harfiah dapat diartikan bahwa kita sangat tidak dianjurkan untuk meletakkan seluruh telur hanya dalam satu keranjang. Istilah ini muncul sebagai suatu perumpamaan sekaligus saran kepada para pengusaha agar tidak menginvestasikan seluruh aset yang dimiliki hanya pada satu produk investasi saja. 

Hal tersebut sangat berkaitan dengan pentingnya diversifikasi dalam dunia bisnis. Diversifikasi dalam dunia bisnis merupakan upaya yang dilakukan pengusaha untuk memajukan dan memperluas bisnisnya serta untuk meminimalisir risiko kerugian yang bisa didapatkan dari suatu investasi.  

Oleh karena itu, supaya bisnis yang dijalankan lebih mendatangkan profitabilitas, maka para pengusaha perlu mengetahui dan memahami segala sesuatu tentang diversifikasi dalam dunia bisnis.

Apa itu Diversifikasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diversifikasi berarti penganekaragaman, penganekaan usaha yang dilakukan guna menghindari ketergantungan pada satu kegiatan, produk, jasa, maupun investasi. Secara umum, dapat dikatakan bahwa diversifikasi adalah perluasan usaha dan/atau penambahan jumlah aset barang atau jasa yang dilakukan seseorang untuk mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan.

Selain pengertian diatas, para ahli juga memberikan pendapatnya tentang diversifikasi. Agar kamu lebih memahami arti diversifikasi, berikut dipaparkan beberapa pendapat para ahli mengenai diversifikasi.

  • menurut Effendi

Menurut Effendi, diversifikasi merupakan suatu perluasan dalam memilih barang dan/atau jasa yang dijual oleh perusahaan yang dilakukan dengan cara menambah jumlah produk atau jasa yang baru, memperbaiki warna, ukuran, mode, tipe, maupun jenis dari produk atau jasa yang telah ada untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

  • menurut Kotler

Menurut Kotler, diversifikasi merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh guna meningkatkan kinerja suatu bisnis yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi setiap peluang yang ada untuk melakukan penambahan/perluasan bisnis yang potensial serta tidak berkaitan dengan bisnis yang dilakukan perusahaan saat ini.

  • menurut Tjiptono

Menurut Tjiptono, diversifikasi adalah suatu usaha untuk mencari dan menciptakan sebuah produk dan/atau pasar baru dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas, serta untuk mengejar pertumbuhan dalam bisnis.

Apa Tujuannya?

Diversifikasi dalam bisnis memiliki banyak sekali tujuan yang berfokus pada perluasan bisnis, peningkatan keuntungan, dan pembagian risiko kerugian. Perusahaan melakukan upaya diversifikasi pada produknya karena beberapa tujuan. Adapun, tujuan diversifikasi dalam bisnis menurut Harberd dan Rieple, antara lain sebagai berikut.

  • Menumbuhkan Nilai Tambah

Salah satu tujuannya adalah untuk menumbuhkan nilai tambah terhadap profitabilitas perusahaan. Tujuan tersebut hanya bisa terpenuhi apabila investasi yang dilakukan perusahaan berhasil memberikan keuntungan. 

Sebagai contoh dengan cara mengakuisisi perusahaan yang mempunyai sumber daya potensial. Akuisisi merupakan kondisi dimana perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain untuk mengambil kendali perusahaan. 

Dalam melakukan akuisisi ini, perusahaan bisa mengakuisisi perusahaan pemasok yang memproduksi bahan baku utama, ataupun perusahaan distributor yang telah mempunyai saluran distribusi yang luas.

  • Membagi Risiko

Perusahaan melakukan diversifikasi karena ingin membagi risiko kerugian yang bisa saja terjadi pada suatu investasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan investasi terhadap beberapa sektor usaha (don’t put all your eggs in one basket). 

Hal ini dimaksudkan agar saat salah satu usaha mengalami kerugian, maka tidak berdampak luas terhadap kerugian perusahaan. Hal ini karena kerugian tersebut masih bisa diimbangi dengan pendapatan atau timbal balik pada bidang usaha lainnya.

  • Tercapainya Sinergi Antar Perusahaan

Dapat menciptakan kombinasi dan sinergi antar perusahaan yang tidak mungkin bisa dilakukan apabila dijalankan secara individu. 

Sinergi ini dimaksudkan agar perusahaan semakin meluas dan dapat mencapai sesuatu yang bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan.

  • Mengambil Kendali Pemasok dan Distributor

Selain tujuan-tujuan diatas, juga dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan pemasok dan distributor. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan lebih mudah dalam mengendalikan harga dan mutu sehingga bisa bersaing.

  • Mencegah Pesaing Memonopoli Pasar

Dengan adanya diversifikasi yang dijalankan pada banyak produk/usaha maka akan mencegah pesaing dalam menguasai pasar. Selain itu, dalam bisnis juga akan mempersempit ruang gerak para pesaing baru, sehingga dapat meningkatkan peluang mendapatkan laba yang semakin meningkat.

  • .Memenuhi Target Personal Manajer

Sebagai seorang manajer pasti menginginkan bisnis yang dikelolanya berkembang dengan pesat. Tujuan diversifikasi dalam hal ini adalah untuk memenuhi target personal manajer yang berkaitan dengan penghargaan yang akan diterima dari bisnis yang dikelolanya. 

Ketika suatu perusahaan melakukan diversifikasi bisnis, maka ruang lingkup tugas seorang manajer juga seringkali meluas dan semakin besar.

diversifikasi bisnis

Apa saja Jenis-Jenisnya?

Setelah mengetahui pengertiannya, maka kamu juga perlu memahami jenis-jenis diversifikasi yang biasa dilakukan dalam sebuah bisnis. Antara lain sebagai berikut.

1. Diversifikasi Portofolio

Merupakan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh investor dengan cara menginvestasikan uang yang dimiliki ke berbagai produk- produk investasi. 

Sebagai contoh, investor saham yang telah membeli beberapa jenis saham emiten dari berbagai macam kategori seperti saham LQ45, saham blue chip, saham perbankan, saham properti, dan lain sebagainya.

Adapun, tips yang bisa kamu lakukan apabila menjalankan diversifikasi portofolio, antara lain sebagai berikut.

  • Memahami batas toleransi risiko investasi

Hal ini berarti kamu harus memahami terlebih dahulu mengenai batasan risiko dari suatu investasi yang masih bisa diterima. Dengan kata lain, kamu harus mengukur seberapa siapkah perusahaan untuk menanggung kerugian pada investasi tersebut. 

  • Menentukan Kesiapan Aset-Aset Investasi

Tips berikutnya adalah menentukan aset-aset yang siap untuk diinvestasikan. Selain itu, kamu juga harus rajin dalam menyelaraskan bobot setiap aset yang akan perusahaan investasikan dalam suatu portofolio investasi.

  • Fokuslah pada Tujuan Jangka Panjang

Seperti kita ketahui, investasi cenderung memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, dalam menjalankan diversifikasi portofolio ini, kamu harus fokus pada tujuan keuangan jangka panjang dan tidak mudah terpengaruh terhadap kondisi pasar ketika ada peluang untuk mengumpulkan keuntungan.

2. Diversifikasi Sesuai Kelas Aset

Biasanya, dilakukan oleh seorang investor maupun manajer investasi. Tujuannya untuk menentukan persentase portofolio yang akan diperuntukkan ke kelas-kelas aset. 

Seperti: saham emiten, obligasi, properti (tanah, gedung, sumber daya alam, pertanian, peternakan, deposit mineral, dan air), komoditas, uang tunai, sertifikat deposito, maupun investasi jangka pendek lain yang berisiko rendah.

Apa saja Wujud Diversifikasi dalam Bisnis?

Seperti kita ketahui, diversifikasi merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba. Dalam melakukannya, wujud diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan, antara lain sebagai berikut.

  • Perusahaan Industri Tunggal

Perusahaan industri tunggal memiliki fokus diversifikasi pada satu bidang usaha. Dalam meningkatkan penjualan dan laba, perusahaan industri tunggal akan mengelola dan menerapkan komitmen produksinya pada satu jenis usaha saja hingga mencapai pertumbuhan bisnis.

  • Perusahaan Diversifikasi Berhubungan

Perusahaan diversifikasi berhubungan merupakan salah satu wujud diversifikasi, dimana perusahaan menjalankan diversifikasi bisnis yang masih berkaitan dengan produk atau usaha yang telah dirintis saat ini. Perusahaan diversifikasi berhubungan biasanya berbentuk multi perusahaan yang saling terkoneksi dan bersinergi.

  • Perusahaan Diversifikasi Tidak Berhubungan

Wujud lain dari diversifikasi dalam bisnis adalah perusahaan diversifikasi tidak berhubungan, dimana perusahaan ini melakukan diversifikasi bisnis yang sama sekali tidak berkaitan dengan bisnis yang dijalankan saat ini. Hal ini dilakukan karena diversifikasi ini dinilai akan mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan apabila dilakukan.

Apa saja Bentuk-Bentuk Diversifikasi?

Berdasarkan bentuknya, diversifikasi dalam bisnis dibagi menjadi dua jenis, yaitu diversifikasi vertikal, dan diversifikasi horizontal. 

1. Diversifikasi Vertikal

Diversifikasi vertikal adalah salah satu bentuk diversifikasi dalam bisnis yang arahnya dari atas ke bawah. Maksud dari penerapan diversifikasi vertikal adalah setiap perusahaan dapat memasarkan produknya secara bebas tanpa adanya keharusan untuk memasarkan produk hanya ke perusahaan di bawahnya. 

Sebagai contoh, sebuah perusahaan peternakan secara bebas bisa memasarkan produknya ke perusahaan kulit milik A, maupun perusahaan kulit milik B, atau bahkan perusahaan pesaingnya. Sementara itu, perusahaan kulit tersebut juga bebas memasarkan produk yang dimilikinya, baik ke perusahaan sepatu milik Anda, maupun perusahaan sepatu lain.

2. Diversifikasi Horizontal

Berbeda dengan diversifikasi vertikal yang bergerak dari atas ke bawah secara bebas, diversifikasi horizontal  merupakan bentuk diversifikasi dalam bisnis yang bergerak ke samping, baik secara konsentris maupun konglomerasi. 

Penerapan dari diversifikasi horizontal ini memiliki tingkatan dan derajat yang sama pada masing-masing unit usaha, hanya target dan kebutuhan calon konsumen yang menjadi pembedanya. 

Sebagai contoh, perusahaan A memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, yaitu x, y,dan z. Dari masing-masing unit usaha tersebut memiliki tingkatan yang sama. Namun, memiliki target pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Bagaimana Strategi Diversifikasi dalam Bisnis?

Strategi diversifikasi dalam bisnis merupakan strategi atau cara yang dilakukan perusahaan dalam melakukan pembagian produk. Dalam hal ini perusahaan akan menentukan pembagian produk kepada usaha yang berkaitan atau yang berbeda sama sekali. Strategi diversifikasi dalam bisnis dibagi menjadi dua, yaitu strategi diversifikasi konglomerasi dan konsentris.

1. Strategi Diversifikasi Konglomerasi

Ciri utama dari strategi diversifikasi konglomerasi adalah penambahan produk baru yang tidak memiliki kaitan sama sekali dengan produk yang ada di perusahaan saat ini. Produk baru ini nantinya akan dipasarkan untuk mendapatkan target konsumen yang baru. 

Sebagai contoh penerapan strategi diversifikasi konglomerasi adalah upaya yang dilakukan oleh Johnny Andrean Group yang dahulu dikenal dengan usaha salonnya melalui penjualan produk sabun, kemudian merambah ke sektor kuliner dengan mendirikan J.CO Donuts & Coffee dan mulai berbisnis dengan menjual produk mie instan, kecap, dan lain sebagainya.

 Disisi lain, supaya strategi diversifikasi konglomerasi berjalan dengan efektif, maka terdapat beberapa alasan kenapa strategi diversifikasi konglomerasi perlu dilakukan. Adapun, alasan diversifikasi konglomerasi perlu dilakukan, antara lain sebagai berikut.

  • Adanya penurunan penjualan yang berakibat pada menurunnya keuntungan perusahaan.
  • Untuk mengembangkan kemampuan modal dan manajerial guna berkompetisi pada industri baru.
  • Untuk menciptakan sinergi pada sektor keuangan dua perusahaan atau lebih dengan alasan kejenuhan pasar akan produk yang ada saat ini.
  • Untuk mendapatkan peluang investasi yang sangat potensial meskipun bisnis baru yang dijalankan tidak memiliki kaitan dengan bisnis sebelumnya. 
  • Terdapat ketidakpercayaan pada bisnis yang dijalankan saat ini.

2. Strategi Diversifikasi Konsentris

Berbeda dengan strategi diversifikasi konglomerasi yang tidak memiliki kaitan dengan bisnis saat ini, strategi diversifikasi konsentris adalah penambahan produk baru yang masih memiliki kaitan dengan bisnis dan produk yang ada saat ini. Kaitan ini dapat berupa kesamaan dalam hal teknologi, fasilitas bersama, maupun jaringan pemasarannya. 

Sebagai contoh, Perusahaan Yoghurt seperti Cimory juga merambah ke bidang olahan lain seperti pembuatan produk keju dan susu, dimana keduanya masih saling berkaitan dengan produk Yoghurt. Selain itu, masih terdapat juga bisnis di bidang kuliner lainnya, seperti restoran dan kafe.

Strategi diversifikasi konsentris yang dijalankan dapat berhasil apabila diterapkan untuk hal-hal sebagai berikut.

  • Untuk bersaing pada industri dengan tingkat pertumbuhan yang rendah.
  • Untuk meningkatkan penjualan produk saat ini dengan jalan memproduksi produk baru yang sejenis.
  • Untuk memberikan penawaran produk baru dengan harga yang lebih kompetitif.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Diversifikasi dalam Bisnis?

Diversifikasi dalam bisnis dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan apabila berhasil dalam pelaksanaanya. Disisi lain, diversifikasi juga dapat memberikan tantangan atau bahkan kerugian jika salah dalam penerapannya. Adapun, kelebihan dan kekurangan diversifikasi dalam bisnis, antara lain sebagai berikut.

Kelebihan Diversifikasi

Diversifikasi dalam bisnis dapat memberikan banyak keuntungan yang sangat dirasakan para pengusaha, seperti peningkatan keuntungan dan minimalnya risiko kerugian akibat sektor usaha yang meluas di berbagai bidang. Adapun, kelebihan diversifikasi yang bisa kamu pertimbangkan untuk mulai memperluas usaha, antara lain sebagai berikut.

  1. Meningkatkan profitabilitas dalam bisnis.
  2. Mampu memenuhi kebutuhan masing-masing pelanggan yang berbeda melalui jenis usaha yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan produk saat ini.
  3. Perusahaan tidak bergantung kepada satu produk untuk meraih keuntungan penjualan.
  4. Memperluas bisnis dan pasar.
  5. Memberikan nilai tambah terhadap produk.

Kekurangan Diversifikasi

Selain memiliki kelebihan, diversifikasi juga memiliki tantangan dalam memulainya, baik secara modal, sumber daya manusia, maupun peluang. Adapun, kekurangan diversifikasi yang perlu kamu perhatikan apabila ingin mengembangkan usaha, antara lain sebagai berikut.

  1. Modal dan biaya yang dibutuhkan untuk diversifikasi cukup tinggi, sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan akan naik. Hal ini karena diversifikasi yang tidak berkaitan dengan bisnis saat ini, dengan produk yang berbeda, tentunya membutuhkan modal awal yang berbeda pula.
  2. Perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Karena diversifikasi dengan produk baru, maka perlu melakukan riset pasar dan belajar kembali, baik cara mengalahkan pesaing maupun strategi yang tepat agar produk dapat bersaing di pasaran.
  3. Diversifikasi memerlukan perhatian yang terfokus agar bisa berkembang. Dalam hal ini kamu juga perlu menyiapkan orang-orang yang ahli pada bidangnya agar bisnis yang kamu kelola dapat berjalan dengan baik.

Tersebut merupakan segala sesuatu yang perlu kamu ketahui tentang diversifikasi dalam bisnis. Sebagai penguasa yang handal, kamu harus pandai mengambil peluang usaha agar bisnis yang kamu jalankan semakin berkembang di masa depan.

Selain itu, pebisnis dan pelaku UMKM dituntut untuk mengelola distribusi barang dan tim sales dengan baik. SimpliDOTS adalah platform distribusi barang yang dilengkapi fitur-fitur modern. Meliputi: SimpliDOTS SFA (Sales Force Automation), SimpliDOTS Retail, SimpliDOTS Monitoring, dan banyak lagi. 

Yuk, coba dulu FREE Trial selama 14 hari SimpliDOTS tanpa biaya apapun.

Follow instagram SimpliDOTS.

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait