Apa yang Anda lihat pertama kali saat membeli suatu barang? Yang Anda lihat pertama kali pasti adalah packaging atau kemasan produk tersebut. Di beberapa kasus, konsumen bahkan memilih suatu produk berdasarkan kemasannya. Meskipun istilah “Don’t judge a book by its cover” juga berlaku untuk kemasan, dimana tidak semua kemasan yang menarik dapat menjamin kualitas produk di dalamnya, tidak dapat dipungkiri bahwa kemasan memiliki peranan yang penting pada produk yang dijual.
Steve Jobs pernah mengatakan bahwa “Telur ayam adalah kemasan terbaik yang pernah tercipta di bumi ini”. Beliau menggunakan telur ayam sebagai konsep packaging atau kemasan yang diterapkan pada produk perusahaannya, Apple. Telur ayam dianalogikan sebagai kemasan karena mencerminkan ciri-ciri kemasan produk yang baik yaitu kuat, terlihat indah, mudah dibawa dan bentuknya yang ergonomis.
Baca juga : Strategi Mendistribusikan Produk Baru Dan Memilih Strategi Yang Tepat
Sejatinya, setiap bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya disebut packaging/kemasan. Packaging atau kemasan tidak hanya berfungsi untuk melindungi produk saja, namun juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. Mengapa kemasan produk harus diperhatikan oleh perusahaan?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemasan adalah bungkus atau pelindung yang berasal dari kata kemas dengan makna “rapi” atau “bersih”. Jadi, kemasan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda yang digunakan untuk membungkus atau untuk melindungi suatu barang agar rapi dan bersih.
Sedangkan menurut Klimchuk dan Krasovec, kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.
Baca juga : Positioning Produk Sebagai Strategi Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis
Kemasan pada dasarnya berfungsi untuk menjaga produk. Namun, saat ini fungsinya tidak hanya untuk melindungi produk saja, namun juga berfungsi sebagai alat pemasaran. Untuk menampilkan kesan terhadap isi produk maka diperlukan Yang diperlukan adalah Packaging yang dibentuk atau didesain sedemikian rupa. Maka dari itu, tidak heran jika saat ini pemilik bisnis berlomba-lomba menciptakan kemasan yang unik, estetik, dan menarik sebagai daya tarik agar banyak pembeli yang membeli produk tersebut.
Klasifikasi kemasan terbagi tiga, yaitu kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian, kemasan berdasarkan isi, serta kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai. Klasifikasi kemasan menurut frekuensi pemakaian adalah sebagai berikut:
Sedangkan klasifikasi kemasan berdasarkan isi adalah sebagai berikut:
Baca juga : 10 Trik Ampuh Pemasaran Produk Makanan Yang Wajib Kamu Tahu
Selain itu, klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai adalah sebagai berikut:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan packaging adalah untuk melindungi kualitas produk di dalamnya apalagi dalam industri FMCG. Selain itu, kemasan juga digunakan sebagai sarana promosi produk. Menurut Philip Kotler yang menulis prinsip pemasaran melalui packaging dalam tulisannya yang berjudul Principles of Marketing, terdapat empat fungsi kemasan sebagai alat pemasaran, yaitu:
Kemasan sangat bermanfaat dalam proses penjualan, terutama jika kemasan tersebut sangat menarik dipandang mata. Selain itu, kemasan juga berfungsi untuk menyebutkan ciri-ciri produk yang nantinya bertujuan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk tersebut dan memberikan kesan menyeluruh yang mendukung daya jual produk tersebut.
Beberapa konsumen bahkan bersedia untuk membayar lebih mahal jika kemasan produk yang mereka beli menawarkan kemudahan dalam membukanya. Mereka juga cenderung memilih kemasan dengan penampilan yang menarik karena mampu menampilkan citra tertentu dan menunjukkan prestise produk yang lebih baik.
Perusahaan yang baik dapat menampilkan citra atau imej serta branding perusahaannya melalui kemasan. Kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dan hati-hati dapat mempercepat atau mempermudah konsumen dalam mengenali perusahaan atau merek produk. Menjadi pembeda dari produk yang kita miliki dengan sebuah bentuk produk dari lain yang dimana akan menjadi sejenis, alasan mengapa kemasan harus mempunyai ciri khas dan harus menarik.
Kemasan yang inovatif akan sangat bermanfaat bagi konsumen dan juga memberikan keuntungan bagi produsen. Konsumen tentu akan lebih memilih kemasan yang unik dan inovatif.
Baca juga : SimpliDOTS Mengendalikan Distribusi Produk
Selain berfungsi sebagai media atau alat pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, diantaranya adalah sebagai berikut:
kemasan bisa kehilangan fungsinya jika dibuat dengan kurang baik atau kurang tepat sesuai dengan jenis produk yang dikemas seperti kurang kuat dalam ketahanan, tidak sesuai dengan jenis produk, tidak ergonomis, dan tidak ramah lingkungan. Ketika kemasan kehilangan fungsinya, produk mungkin mengalami kerusakan atau hilang selama transportasi atau penyimpanan, dan ini dapat mengakibatkan kekecewaan pada konsumen atau bahkan penolakan produk.
Setelah memaparkan tentang fungsi packaging, menurut Louw dan Kimber yang menulis artikel ilmiah berjudul The Power of Packaging, kemasan dan pelabelan kemasan memiliki berbagai tujuan, yaitu:
Baca juga : Mendistribusikan Produk Dengan Cara Konsinyasi, Begini Kiat Suksesnya
Di era Instagram ini, presentasi visual produk menjadi sangat penting karena yang konsumen pertama kali lihat saat membeli suatu produk (selain produk tersebut) adalah kemasannya. Kemasan produk merupakan hal yang penting karena pengemasan berpengaruh pada proses penjualan dan persepsi konsumen terhadap produk. Konsumen saat ini juga sangat mementingkan estetika kemasan produk. Nah, mengapa packaging atau kemasan menjadi sangat penting bagi perusahaan?
Perusahaan dapat menunjukkan brand atau imej perusahaannya melalui packaging atau kemasan produk yang mereka jual. Pilih warna, font, dan logo yang mampu merepresentasikan bisnis perusahaan ke konsumen serta perusahaan lain. Desain packaging produk yang baik seharusnya dapat merepresentasikan perusahaan sesuai dengan karakternya. Selain itu, bentuk kemasan juga perlu disesuaikan sehingga tampilannya tidak hanya menarik, namun juga fungsional. Dengan memadukan semua itu, konsumen akan lebih mudah mengenali suatu produk sebagai milik suatu perusahaan.
Misalnya adalah box perusahaan perhiasan Tiffany and Co. yang warna birunya bahkan disebut sebagai “Tiffany Blue”. Warna biru telur tersebut tidak lekang oleh waktu dan menjadi representasi brand tersebut. Minimalis dan bersih, kemasan brand ini yang sering diikat dengan pita satin putih yang indah, langsung dapat dikenali.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu fungsi packaging adalah untuk menarik perhatian calon pembeli. Jika tidak memiliki desain yang menarik, calon pembeli cenderung akan mengabaikan produk tersebut sehingga produk itu hanya akan menjadi pajangan di rak toko saja tanpa menimbulkan minat beli pada konsumen. Bahkan beberapa konsumen memilih produk berdasarkan kemasannya, terlepas dari faktor apakah produknya berkualitas atau tidak. Karena alasan ini, banyak perusahaan yang bermain dengan skema warna dan desain yang menarik demi meningkatkan daya tarik produk yang dikeluarkannya.
Baca juga : 5 Tips Jitu Yang Efektif Untuk Memasarkan Produk Baru
Contohnya adalah kemasan Happy Meal dari McDonald’s yang ditujukan untuk anak-anak. Lengkungan sebagai pegangan kotak sangat praktis dan menarik, serta mengintegrasikan logo perusahaan ke dalam kemasan produk yang menarik perhatian anak-anak.
Berdasarkan data dari Paper Worker, penggunaan warna, font, dan ciri khas tertentu pada packaging dapat membantu konsumen untuk membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan kompetitor. Misalnya perusahaan Oreo yang identik dengan warna biru. Apapun bentuk kemasan dan rasanya, perusahaan tersebut tetap akan menggunakan warna biru dalam mengemas produknya. Hal ini untuk memudahkan konsumen dalam mengingat produk ketika memilih produk di toko.
Desain packaging memang harus sederhana dan fungsional, namun bukan berarti tidak dapat diinovasikan agar terlihat tidak membosankan. Kemasan produk dapat saja terlihat minimalis, namun tetap harus tegas dan menarik. Misalnya, penggunaan warna pucat atau pastel yang akan membuat produk terlihat berbeda dan lebih menarik dibandingkan produk lainnya. Disaat produk lain mungkin menggunakan warna yang mencolok, menggunakan warna pastel dalam kemasan dapat menghilangkan kesan bosan bagi konsumen dan tetap terlihat sederhana serta menarik.
Baca juga : Cara Menetapkan Harga Produk, Ini Yang Harus Dipertimbangkan
Contohnya adalah kemasan coklat Toblerone. Ketika hampir semua coklat memiliki kemasan persegi panjang, Toblerone tentunya menjadi yang pertama menawarkan bentuk kemasan segitiga yang secara langsung mencerminkan piramida di logo merk. Kemasan Toblerone memungkinkan produk tersebut menonjol di pasar coklat Swiss yang dipenuhi oleh berbagai merek coklat dan juga membantu keberhasilannya dalam distribusi internasional. Kemasan ikonik ini diasumsikan dibuat berdasarkan Pegunungan Alpen di Swiss.
Banyak pemasar yang menggunakan kemasan sebagai strategi pemasarannya. Packaging produk memang dinilai semakin efektif dalam meningkatkan branding perusahaan apabila perusahaan mampu mengimbangi antara identitas brand dengan desain kemasan yang menarik. Saat ini, banyak pemilik bisnis yang memaksimalkan branding dibandingkan desain yang menarik, begitupun sebaliknya. Hal ini akan cenderung membuat konsumen bingung dengan produk yang mereka beli. Meski begitu, perusahaan tetap harus mempertimbangkan biaya yang digunakan untuk packaging. Jangan sampai mengeluarkan biaya yang besar-besaran untuk kemasan namun malah merugi.
Baca juga : Tips Sukses Meningkatkan Penjualan Produk Melalui Hubungan Pelanggan
Contohnya adalah kemasan Coca Cola. Tahukah Anda bahwa kemasan Coca Cola awalnya berpenampilan seperti ini?
Coca Cola terus melakukan inovasi packaging untuk produknya. Perusahaannya bahkan melakukan kontes nasional untuk membuat kemasan botol baru hingga akhirnya The Root Glass Company membuat botol yang terinspirasi dari bentuk buah kakao. Coca Cola lalu menambahkan logonya yang sangat ikonik itu. Berkat perbaikan dalam proses ACL, label kemasan dengan dua warna baru pun dibuat. Dengan logo putih diletakkan di atas latar belakang merah, Coca-Cola menemukan skema warna yang akan meluncurkannya ke dalam status ikonik seperti yang selalu kita kenal selama ini. Sulit membayangkan Coca Cola dalam skema warna lain.
Untuk membuat packaging yang benar dan menarik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu:
Baca juga : Strategi Diskon Untuk Meningkatkan Penjualan Produk
Teknik storytelling sudah digunakan oleh beberapa perusahaan dalam kemasannya. Anda dapat menyusun kata-kata pendek pada kemasan dalam rangka menyampaikan suatu cerita dan pesan kepada konsumen.
Cobalah untuk membuat kemasan yang tidak sekali pakai langsung dibuang. Berikan nilai lebih kepada kemasan. Buat kemasan dari bahan yang tahan lama agar konsumen dapat menggunakan kemasan tersebut untuk keperluan lainnya nanti. Kemasan juga harus ergonomis, artinya sesuai dengan produk di dalamnya dan mudah dibawa oleh konsumen. Tidak hanya mempengaruhi kecepatan produksi, kemasan yang ergonomis juga dapat mempengaruhi penjualan.
Desain merupakan elemen penting dalam membuat kemasan dengan memperhatikan dua hal yaitu komunikasi dan visual. Desain kemasan produk yang baik dapat mengkomunikasikan pesan baik dalam desain bentuk, visi produk dan nilai guna produk. Desain juga sebaiknya memberikan visual yang estetik sesuai dengan target, visi dan segmen produk. Selain itu, kemasan produk juga dapat merepresentasikan identitas perusahaan.
Kemasan harus sesuai dengan kelas produk. Misalnya, untuk produk premium, gunakan desain dan bahan kemasan yang lebih mewah dan sedikit lebih mahal. Barang mahal tentu saja harus dikemas dengan kemasan yang mewah, bukan?
Banyak perusahaan yang mulai menggunakan bahan kemasan yang ramah lingkungan untuk produk mereka, misalnya dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang atau menggunakan kemasan yang dapat digunakan berkali-kali. Saat ini, banyak konsumen yang mempertimbangkan keramahan produk terhadap lingkungan sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Perusahaan dapat memanfaatkan tren ini untuk diterapkan pada kemasan produk mereka. Selain meningkatkan imej, membentuk branding, meningkatkan penjualan, juga tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Packaging atau kemasan merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan suatu produk. Apalagi saat ini kemasan juga menjadi salah satu faktor pendorong bagi konsumen dalam memilih suatu barang. Maka dari itu, hendaknya para perusahaan dapat terus melakukan inovasi packaging yang multiguna, menarik, namun juga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Tidak hanya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen kepada perusahaan saja, packaging juga dapat menjadi jaminan kepada konsumen tentang keamanan serta kualitas produk yang mereka beli.
Baca juga : 5 Tips Jitu Yang Efektif Untuk Memasarkan Produk Baru
Nah, demikian informasi mengenai packaging produk yang harus selalu diperhatikan . Bila Anda adalah seorang pengusaha, maka packing merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pastikan agar perusahaan Anda menggunakan saluran distribusi yang paling ideal. Semoga dapat menambah wawasan Anda dan jangan lupa follow Instagram @SimpliDOTS buat informasi bermanfaat lainnya!
Anda termasuk pecinta es krim? Ya, hampir semua orang memang menyukainya! Cita rasa manis, segar, dan lumer di mulut membuat… Read More
Tim sales adalah ujung tombak distributor yang bertanggung jawab menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan agar menghasilkan pendapatan ke perusahaan. … Read More
Jika Anda menjalankan bisnis eCommerce atau distributor FMCG (Fast-Move Consumer Goods), manajemen stok barang di gudang dan aplikasi sistem distribusi… Read More