Model Distribusi Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di India

Model Sektor Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di India

FMCG India berkembang begitu pesat. Perkembangannya merupakan salah satu yang tercepat dan terbesar di Indonesia. Bagaimana model distribusi FMCG India? Apa rahasianya?

Fast Moving Consumer Goods (FMCG), merupakan salah satu industri terbesar yang ada di dunia, bahkan banyak negara yang menggantungkan kondisi ekonominya pada sektor industri ini. Industri makanan dan minuman menjadi salah satu produk FMCG yang memberikan kontribusi terbesar. Selain itu, industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dianggap sebagai salah satu industri yang paling menarik dengan penjualan yang bisa sejalan dengan pertumbuhan negara kelas menengah seperti Indonesia, Filipina, Sri Lanka, India, dan lain sebagainya. Alasan utama industri FMCG bisa terus berkembang dari waktu ke waktu adalah produk yang dihasilkan merupakan produk untuk memenuhi kebutuhan pokok. Jadi, adanya produk FMCG menjamin keberlangsungan hidup seluruh masyarakat di belahan dunia.

Di beberapa negara, Industri FMCG telah memperlihatkan suatu indikasi yang positif dalam pasar modal. Tidak jarang muncul perusahaan FMCG yang pada akhirnya bisa go public, baik di secara domestik maupun internasional. Produk dari perusahaan FMCG diproduksi dalam jumlah dan skala yang banyak karena sifatnya yang sangat cepat digunakan oleh masyarakat. Dengan demikian, bisa dipastikan perusahaan akan mendapatkan dampak positif. Misalnya dengan banyak mendapat perhatian dari para investor. Saat ini, pertumbuhan pasar modal perusahaan merupakan perusahaan-perusahaan yang menjanjikan untuk melakukan kegiatan investasi, misalnya perusahaan pada sektor FMCG. 

Ketertarikan investor, baik dari dalam negeri maupun investor asing tentunya menjadi sangat menguntungkan bagi perekonomian negara berkembang, misalnya negara India. Sebagai salah satu negara yang luas dan memiliki populasi yang tinggi, India telah menunjukkan perkembangan besar dari sektor industri FMCG. Beberapa investor juga ikut menyuntikkan modalnya ke industri ini karena populasi yang tinggi mendukung target pasar yang tinggi pula untuk produk FMCG yang sifatnya selalu dicari. Selain itu, dengan populasi yang tinggi memungkinkan negara ini memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya. Perusahaan bisa melakukan seleksi atas produk yang sesuai dengan permintaan berdasarkan indikator tertentu. 

Mengenal Sektor Industri FMCG India

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di India saat ini telah menjadi sektor industri terbesar keempat untuk mendorong perekonomian di negara ini. Ada tiga segmen utama pada sektor industri FMCG, yaitu sektor makanan dan minuman yang menyumbang 18%, perawatan dan kesehatan yang menyumbang 32%, serta perawatan rumah tangga menyumbang 50%.

Sektor Industri FMCG India telah tumbuh dengan luar biasa, bahkan pertumbuhannya jauh lebih besar dibandingkan dengan negara Tiongkok. Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) di negara ini telah mencapai 20,6% per tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa unsur penting seperti pertumbuhan pasar konsumen, peraturan pemerintah, dan Penanam Modal Asing. 

Industri FMCG India telah diterapkan mengikuti situasi persaingan pada pasar global. Umumnya, perusahaan-perusahaan FMCG India menggunakan strategi merek (brand strategy) dari perusahaan multinasional di Eropa Barat. Misalnya pasar swalayan (supermarket) dari kelompok perusahaan multinasional yang masuk beroperasi di India. Bahkan, adanya kelompok perusahaan multinasional ini juga telah berpengaruh terhadap perubahan struktural saluran distribusi (distribution channel) industri FMCG di negara tersebut.

Baca juga : Apa Itu FMCG (Fast Moving Consumer Goods) ?

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan FMCG India

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan FMCG di India
source : www.freepik.com

India memang telah menjadi salah satu negara yang bisa menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi untuk sektor FMCG. Salah satu hal yang menyebabkan tingginya pertumbuhan adalah kenaikan harga produk per unit. Jika melihat indikasi perekonomian secara garis besar, perekonomian di India memang tidak sebaik di Indonesia sejak tahun 2014. Kondisi terlihat dari tingkat inflasi yang lebih tinggi dari Indonesia, pengangguran yang belum menurun, nilai tukar mata uang yang belum stabil, dan pembangunan infrastruktur yang berjalan belum maksimal. 

Namun, berbeda untuk sektor industri FMCG yang memiliki sumbangan besar untuk ekonomi negara India. Umumnya, sektor industri akan mudah berkembang jika didukung dengan regulasi pemerintah, mampu menarik minat pasar, dan sokongan dana dari investor. Selain faktor-faktor tersebut, ada 3 faktor penting lainnya yang menyebabkan pertumbuhan FMCG India jauh lebih baik dibandingkan sektor-sektor lainnya. Ketiga faktor tersebut antara lain konsumen digital, transformasi struktur ritel, dan perilaku konsumen terhadap berbagai produk FMCG yang ditawarkan. 

1. Konsumen Digital

Tidak berbeda dengan masyarakat di Indonesia, masyarakat di India saat ini didominasi konsumen oleh usia muda dan sangat dekat dengan internet. Internet sudah berada di posisi ketiga sebagai media yang paling banyak dikonsumsi di India. Jangkauan internet yang semakin luas didukung dengan kehadiran telepon pintar dengan harga yang semakin terjangkau dan harga paket internet yang semakin murah. 

Dengan perkembangan gadget, media sosial, dan berbagai aplikasi digital yang sangat pesat ini, banyak konsumen yang terdorong untuk beralih ke dunia digital. Pengguna aktif media sosial di India bahkan mencapai 105 juta orang. Jumlah ini merupakan terbesar kedua di Asia setelah Tiongkok. Berbagai aplikasi dengan beragam kegunaan seperti ikut berkembang dengan pesat. 

Perkembangan bisnis yang pesat di dunia digital  memang telah mempengaruhi para investor untuk berinvestasi lebih pada media digital dengan produk-produk FMCG. Pemasaran melalui digital dimanfaatkan oleh para pemain FMCG dalam memasarkan produk masing-masing karena terbukti sangat unggul untuk meraih pasar.

2. Perubahan Struktur Ritel

Faktor kedua yang menyebabkan industri FMCG India tumbuh dengan pesat adalah perubahan struktur ritel. Seperti negara-negara lainnya, perkembangan digital dan bisnis e-commerce semakin berkembang dengan pesat di India. Kontribusi e-commerce di India terhadap pembelian total FMCG mencapai 16,6% dengan pertumbuhan sebesar 35%. Secara garis besar, dengan kemudahan yang ditawarkan oleh e-commerce, membawa perubahan terhadap struktur ritel dan kebiasaan belanja di India terhadap produk FMCG. 

Perubahan ritel tidak hanya ditinjau dari kecenderungan untuk memanfaatkan e-commerce saja. Pada setiap swalayan yang ada di India, pemilihan lokasi sangat diperhatikan dan potensi pembeli selalu diprediksi dan terus dievaluasi. Jenis barang dagangan juga lebih terfokus dan semakin disesuaikan dengan target pasar. Bisa dibilang, perusahaan ritel yang menjual produk FMCG akan melakukan seleksi merek yang ketat. Selanjutnya, produk akan dipajang dengan struktural sehingga pelanggan bisa melihat, memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.

Selama dua dekade terakhir, lanskap ritel dan konsumen telah di India telah mengalami transisi secara bertahap. Perubahan pertama terjadi dalam bentuk mal dan supermarket dan sekarang telah berubah lagi dengan kedatangan e-commerce. Menunggangi gelombang biaya data seluler yang rendah dan penetrasi internet yang tinggi, ekonomi digital di India mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dua hingga tiga tahun terakhir. Digitalisasi telah menawarkan peluang besar bagi perusahaan FMCG untuk merasionalisasi operasi perusahaan serta mengatasi kekurangan yang ada dalam rantai pasokan dan jaringan distribusi mereka.

3. Perilaku Konsumen

Faktor ketiga yang mempengaruhi pertumbuhan sektor industri FMCG India adalah perilaku konsumen terhadap brand. Setiap orang pasti memiliki banyak alasan dalam memilih suatu produk. Misalnya keinginan seseorang untuk berperan aktif dalam membangun suatu bangsa dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Jika perusahaan mampu merangkul konsumen secara lebih personal dan emosional, maka akan dapat membantu dalam memasarkan produk yang lebih baik produk. Sebenarnya, konsumen memiliki pola konsumsi yang mirip, yaitu peduli dengan kesehatan, keamanan, membawa kebahagiaan, dan menawarkan kemudahan. 

Evolusi Distribusi FMCG India

Evolusi Distribusi FMCG di India
source : www.freepik.com

Seperti industri di sektor lain, teknologi dan digitalisasi diharapkan bisa memainkan peran besar dalam mentransformasi operasi perusahaan FMCG. Menyadari potensi ini, perusahaan tidak hanya memanfaatkan teknologi digital untuk mengubah front end (antarmuka) terhadap pelanggan, tetapi juga backend, yaitu rantai pasokan dan jaringan distribusi. Untuk aktivitas yang berkaitan dengan pelanggan, perusahaan FMCG juga dituntut untuk mempelajari lebih dalam mengenai preferensi pelanggan akhir dan menawarkan produk yang inovatif. 

Evolusi pendistribusian produk FMCG India telah mengalami evolusi yang semula terjadi dengan sangat tertutup menjadi lebih transparan seperti sekarang ini. Misalnya dengan adanya e-commerce yang bisa membantu perusahaan memanfaatkan kekuatan Big Data dan analitik untuk mempelajari pola pembelian pelanggan.

Kontribusi terbesar diberikan oleh peran digitalisasi sehingga perusahaan FMCG India bisa mengelola penjualan dan melakukan proses distribusi yang tepat. Mengingat lanskap demografis India yang beragam dan preferensi pelanggan berdasarkan wilayah, perusahaan FMCG perlu mengadopsi sistem distribusi cerdas di seluruh rantai nilai pasokan. Dengan demikian, maka perusahaan akan mampu untuk merampingkan operasional dan menghasilkan skala yang efisiensi. Perusahaan juga akan semakin mudah menjangkau pengecer secara langsung dan tidak selalu bergantung pada jaringan distribusi yang panjang.

Baca juga : Software Untuk Distributor

Saluran Distribusi Produk FMCG India

Dalam skenario pendistribusian produk FMCG India, memang terbilang unik dibandingkan dengan proses distribusi di Indonesia. Secara umum, di Indonesia produsen bisa melakukan saluran distribusi langsung atau tidak langsung dengan beberapa channel distribusi. Berbeda dengan India, yang memungkinkan pemerintah akan terlibat dalam saluran distribusi produk FMCG, misalnya spesialis C & F dan perhubungan. Saluran distribusi bisa lebih panjang karena kemampuan suatu daerah memiliki fokus nilai yang berbeda. Beberapa negara bagian di India masih berupa pedesaan sehingga adanya pedagang konvensional bisa memperpanjang saluran distribusi. Belum lagi beberapa perusahaan besar ada yang memiliki Sub Distributor yang bertugas khusus menyalurkan produk ke daerah pedesaan. 

India adalah negara yang luas dengan banyak saluran dan lingkungan ritel & sejumlah besar toko. Contoh saluran distribusi produk FMCG India yaitu Perusahaan/Produsen, Distributor Pusat, Spesialis C&F, Distributor Daerah, Sub Distributor, Pengecer/toko ritel, konsumen akhir. Jika distribusi tersebut harus berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya, maka memungkinkan saluran distribusi menjadi perusahaan/produsen, distributor pusat asal, spesialis C&F, distributor tujuan, distributor daerah, sub distributor, pengecer/toko ritel, dan konsumen. Belum lagi, ada kalanya keterlibatan pemecah massal (grosir) yang akan menjadi penghubung produk antara sub distributor dengan pengecer/toko ritel. 

Namun, Perusahaan FMCG India tidak hanya menargetkan untuk menjual produk saja, tetapi juga berkonsentrasi pada memilih dan mengikuti praktik terbaik karena dituntut untuk bisa menjangkau konsumen dengan mudah. Perusahaan FMCG yang menjual barang-barang ke konsumen harus lebih sadar akan kondisi pemasaran yang sulit untuk daerah yang sangat luas. 

Tantangan Distribusi Produk FMCG India

Perusahan distribusi produk FMCG India memang telah diwarnai oleh peluang yang besar, namun ada risiko yang harus diperhitungkan oleh setiap pelaku usahanya. Perusahaan harus mengedepankan semangat keterbukaan dan persaingan yang sehat. Semangat keterbukaan akan membawa lebih dekat terhadap rantai nilai global dan akan lebih memperdalam hubungan dengan para mitra di level bilateral, regional, dan multilateral, atau bahkan internasional. Masih banyak jalan yang harus ditempuh sebelum perusahaan FMCG India dapat memecahkan tantangan dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan saluran distribusi. 

Sebenarnya, tantangan utama dari distribusi produk FMCG India adalah saluran distribusi yang melibatkan banyak channel atau rantai distribusi. Namun, keterlibatan banyak saluran distribusi dinilai lebih ideal mengingat masih banyak wilayah di India yang berupa pedesaan dengan akses jalan yang sulit. Belum lagi, beberapa negara bagian memiliki regulasi yang berbeda satu sama lain sehingga memungkinkan terjadi selisih harga produk yang jauh berbeda pula. Keterlibatan channel distribusi yang panjang dalam saluran distribusi juga menghambat tersalurnya produk FMCG dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.

Untuk industri FMCG, siklus produksi yang efektif dan tepat waktu harus berbanding lurus dengan nilai merek dan penjualan. Lanskap ritel India sangat terfragmentasi dan sebagian besar didominasi oleh segmen pasar yang tidak terorganisir. Demografi India yang beragam dan sangat luas, menjadi faktor penghambat kelancaran saluran distribusi. 

Perusahaan FMCG juga perlu mengatasi tantangan yang terkait dengan banyak perantara dalam rantai pasokan. Di pasar pedesaan, masalah logistik seperti jalan yang tidak terawat dengan baik dan kurangnya sistem transportasi yang terhubung dengan baik menghalangi upaya untuk meningkatkan efisiensi sistem distribusi perusahaan. Meskipun telah terjadi pergeseran ke arah digitalisasi dan penggunaan e-commerce sebagai saluran distribusi, utilitas dan efisiensi distribusi FMCG India belum diuji secara memadai.

Sektor industri FMCG India akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Faktor ini didukung dengan permintaan pasar yang menginginkan produk bernilai tinggi dengan waktu pemenuhan yang sesingkat-singkatnya. Kondisi seperti ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan FMCG dalam mendistribusikan produknya. Sektor industri FMCG telah menjadi sebuah sistem untuk memproduksi barang konsumsi sekaligus untuk menggeser sektor ekonomi negara.

Pendistribusian FMCG India belakangan ini membutuhkan suatu strategi yang tepat dan juga harus lebih konsisten demi mewujudkan profesionalisme dan daya saing yang baik. Wilayah negara yang luas, populasi penduduk yang tinggi, tingkat ekonomi warga negara, pemerataan penduduk ikut menjadi tantangan yang mungkin saja akan menghambat proses distribusi FMCG India. Supaya hal tersebut bisa diatasi, maka diperlukan perhatian yang maksimal dari pelaku ekonomi yang ada di India, misalnya perusahaan, karyawan, dan pemerintah.  

Baca juga : Mengenal SimpliDOTS, Aplikasi Digital Yang Dirancang Untuk Memudahkan Distributor

SimpliDOTS, Super Apps untuk Distributor

Beda negara tentu saja beda permasalahan yang dihadapi. Baik India maupun Indonesia memiliki sektor industri FMCG yang menjadi pendongkrak perekonomian negara. Namun, banyak perbedaan yang tidak bisa ditolak, termasuk dalam saluran distribusi. Di Indonesia, peran perusahaan distribusi untuk produk FMCG memang sangat besar. Usaha ini banyak diminati karena memiliki potensi keuntungan yang lebih cepat dan besar bagi pelaku usahanya. 

Bagi Anda yang sedang membutuhkan aplikasi pendukung tenaga penjualan, Anda bisa memilih SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA). Aplikasi ini memiliki fitur yang lengkap untuk supervisor dan tenaga penjual. Selain itu, beberapa aplikasi keuangan juga bisa diintegrasikan, misalnya Accurate Online. Dengan demikian, usaha Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan omset yang maksimal dan siklus keuangan yang lebih transparan. Gunakan SimpliDOTS sekarang, cukup daftar sekarang klik di sini GRATIS 14 Hari.

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait