Bisnis

7 Kiat Mendistribusikan Produk dengan Konsinyasi

Konsinyasi adalah cara menjual suatu atau banyak barang dengan cara pemilik menitipkan barang tersebut kepada pihak lain dengan harga dan syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak dalam suatu perjanjian.

Mendistribusikan produk dengan cara konsinyasi merupakan cara yang sangat efektif bagi perusahaan baru atau produk baru. kenapa? karena dapat membantu dalam proses penjualan. Serta yang terpenting adalah dimanakah kita dapat memilih toko yang akan kita titipkan sehingga target tidak sia-sia dan tepat sasaran.

Biasanya dalam perjanjian konsinyasi terdapat hak dan kewajiban kedua belah pihak termasuk jumlah komisi yang akan didapat kedua belah pihak, dan orang-orang yang terlibat adalah:

  1. Consignor atau pengamat adalah pihak yang menitipkan barang
  2. Consignee atau komisioner adalah pihak yang menerima titipan barang

Apa Saja Produk yang Umum Dijual dalam Konsinyasi?

Produk-produk yang umum dijual melalui konsinyasi atau thrift store meliputi:

  • Pakaian
  • Sepatu
  • Peralatan dan perlengkapan atletik
  • Perabotan dan aksesori bayi
  • Barang antik dan koleksi
  • Mebel
  • mainan
  • Alat-alat musik
  • Seni
  • Perhiasan

Bagaimana Penjual Mengatur Harga Jual dalam Konsinyasi?

Setiap pengecer mengatur harga mereka sendiri dan biasanya ada pembagian untung antara retailer dan penjual sebesar 50/50, 40/60 atau 60/40. Siapa yang mendapatkan hasil lebih besar seringkali tergantung pada seberapa besar dan sukses pihak tersebut dibandingkan dengan yang satunya.

Apa Saja Keuntungan dan Kerugian dari Konsinyasi?

Keuntungan dari model konsinyasi kepada pengecer adalah:

  • Tidak perlu membayar di muka untuk persediaan yang akan dijual, karena sebagian besar retail pun perlu inventori
  • Setiap produk yang tidak laku dapat dikembalikan ke pengirim atau dibuang
  • Pembayaran dapat dilakukan beberapa hari atau minggu setelah barang terjual sehingga meningkatkan arus kas

Keuntungan konsinyasi bagi penjual adalah:

  • Tidak perlu menghabiskan waktu membuat etalase di ecommerce atau ritel
  • Tidak perlu mengirim atau mengantarkan barang yang sudah terjual

Kerugian dari model untuk pengecer adalah:

  • Ketergantungan pada penjual untuk menyediakan inventori yang stabil
  • Biaya pembuangan jika ada banyak barang dagangan yang tersisa
  • Kebutuhan akan software yang memudahkan pelacakan barang dagangan

Kerugian konsinyasi bagi penjual adalah:

  • Karena adanya profit sharing, penjual menerima keuntungan yang kurang dari yang bisa diperoleh dengan menjual langsung ke pembeli secara online
  • Harus menunggu pembayaran dari pengecer

Bagaimana Cara Mendistribusikan Produk dengan Konsinyasi?

Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana cara mendistribusikan produk dengan cara konsinyasi, berikut penjelasannya :

1. Melakukan Pembagian Dan Pemetaan Area Distribusi

Dengan melakukan pemetaan area distribusi maka perusaha dapat mempertimbangkan segmen dan target pasar yang akan di bidik. Setiap area harus di bagi menjadi beberapa sub area dan seterusnya hingga tiga tingkat dengan tujuan agar dapat mengetahui potensi setiap pasar.

2. Survey Toko Untuk Penempatan Produk

Mencari dan menentuka toko-toko mana sajakah yang layak dan tepat untuk dijadikan penempatan produk pada setiap sub-area.

Baca juga : Mengenal Istilah Ritel, Distributor & Prinsipal Dalam Dunia Distribusi

Apa Itu Saluran Distribusi? Serta Bagaimana Tahapannya?

3. Pilih Toko Yang Memiliki Potensi

Biasanya toko yang memiliki potensi pasar yang cukup baik, akan memiliki konsumen dalam jumlah yang cukup besar besar pula dan tertarget untuk semua produk yang dimilikinya, termasuk tertarget untuk produk perusahaan.

4. Menerapkan Sistem Penambahan Diskon Atas Penjualan

Toko yang bersedia bekerja saman biasaya perusahaan memasukkan barang dengan cara menawarkan diskon khusus. namun dalam membuat diskon ini juga harus benar-benar memperhatikan struktur harganya, jangan sampai melampaui batas yang telah di izinkan.

5. Melakukan Aktivitas Pemasaran

Ketika melakukan sebuah aktivitas pemasaran, maka pemasaran tersebut haruslah benar-benar jelas, siapa saja yang menjadi target, dan selalu utamakan yang berada di zona-zona yang telah di buat. Hal ini bertujuan produk dapat diterima oleh pasar.

6. Melakukan Penambahan Jumlah Toko Yang Diajak Kerjasama

Semakin banyak toko yang bersedia bekerjasama, maka akan semakin besar pula omset penjualan yang akan di dapatkan. Namun tetap selalu memperhatikan, bahwa semakin banyak toko yang diajak bekerjasama, maka semakin banyak pula kapasitas produksi yang dibutuhkan.

7. Melakukan Pemantauan Secara Bertahap

Dengan melakukan pemantauan, maka dapat mengetahui toko-toko manakah yang memiliki potensi yang baik dan kurang baik.

Sumber : https://distribusipemasaran.com/7-tips-sukses-konsinyasi-dalam-distribusi-produk-baru/

Share
Published by
Jowan Kho

Recent Posts

  • Strategi Bisnis
  • Strategi Distribusi

Case Study: Strategi Powerful Distribusi Es Krim AICE 5x Lebih Efisien dengan SimpliDOTS

Anda termasuk pecinta es krim? Ya, hampir semua orang memang menyukainya! Cita rasa manis, segar, dan lumer di mulut membuat… Read More

1 week ago
  • Sales Tracking

5 Masalah Aplikasi Sales Tracking yang Umum Ditemui dan Solusinya

Tim sales adalah ujung tombak distributor yang bertanggung jawab menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan agar menghasilkan pendapatan ke perusahaan. … Read More

1 week ago
  • Aplikasi Distribusi
  • Distribusi
  • Teknologi

Aplikasi Sistem Distribusi untuk Manajemen Stocklist di Gudang, Apa Pentingnya?

Jika Anda menjalankan bisnis eCommerce atau distributor FMCG (Fast-Move Consumer Goods), manajemen stok barang di gudang dan aplikasi sistem distribusi… Read More

1 week ago