Distribution Management System untuk Mendukung Era Supply Chain 4.0 Terintegrasi AI
Distribution Management System (DMS) kini menjadi komponen fundamental dalam jalur pasar bagi distributor FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) di Indonesia.
Sistem ini dirancang untuk membantu mengelola rantai pasokan (supply chain) distributor dengan menyelaraskan aktivitas ritel, promosi barang, taking order, faktur, dan masih banyak lagi tugas lainnya.
Terlebih lagi, barang konsumsi FMCG permintaannya sangat tinggi dan memiliki mobilitas yang cepat dari perusahaan ke pasar konsumen. Oleh karena itu, jaringan distributor harus sesegera mungkin mengirimkan produk secara efektif dan efisien kepada jutaan konsumen.
Sayangnya, semakin ramai permintaan pasar, terkadang distributor juga mengalami berbagai kendala. Tetapi tanpa software distribusi terbaik, rasanya cukup sulit menghadapi berbagai tantangan distributor masa kini.
Menurut McKinsey dalam “2023 Supply Chain Pulse Survey”, setelah pandemi banyak perusahaan yang mengubah rantai pasokan agar lebih tahan berbagai risiko dan tantangan digital. Mereka melakukan berbagai cara, salah satunya adalah menerapkan teknologi digitalisasi.
Hampir 76 persen responden melaporkan memiliki sistem perencanaan dan penjadwalan digital yang sudah diterapkan sejak tahun 2022. Sementara itu, sekitar 24 persen perusahaan belum menerapkan tapi kemungkinan akan mempertimbangkannya di masa mendatang.
Terlepas dari itu, teknologi seperti Distribution Management System (DMS) adalah sumber daya berharga bagi perusahaan distribusi. Tugas-tugas distribusi bisa dikelola lebih efisien secara otomatis tanpa perlu mengandalkan tenaga manual secara keseluruhan.
Lantas apa saja tantangan yang dihadapi distributor di masa sekarang? Berikut ulasan selengkapnya yang perlu kita simak!
Apa Tantangan yang Dihadapi Distributor Masa Kini?
Perusahaan memiliki beberapa tantangan ketika harus mengelola jaringan distribusi mereka. Berikut di antaranya:
- Mencapai Daerah Terpencil
Seperti yang kita tahu, Indonesia terdiri dari wilayah kepulauan dan daerah-daerah yang terbatas akses kendaraan. Mendistribusikan produk ke daerah pedesaan atau sulit dijangkau mungkin memerlukan tingkat distribusi tambahan, meningkatkan biaya, tenaga, dan waktu tempuh.
Perusahaan juga mungkin kurang familiar dengan operasi distributor lokal di daerah-daerah khusus ini sehingga dibutuhkan koordinasi tim sales force di lapangan yang lebih efektif dan cepat.
- Pengumpulan Data
Distributor yang menangani beberapa merek mungkin kesulitan mengumpulkan data spesifik untuk setiap merek yang didistribusikan.
- Manajemen Persediaan
Bisa sulit bagi perusahaan distribusi untuk melacak berapa banyak persediaan yang tersedia di gudang. Hal ini menyebabkan masalah serius terhadap kekurangan stok atau kelebihan persediaan.
- Manajemen Sales Force
Distributor mungkin menghadapi kesulitan dalam mengelola tim sales force/ sales person secara efektif di lapangan.
- Data Tidak Real-time
Jika data-data yang meliputi informasi pesanan barang, persediaan barang, pengembalian barang, faktur tagihan, dan lainnya tidak real-time maka bisa menyebabkan masalah manajemen persediaan.
- Manajemen Promosi Barang
Tidak adanya data produk akan menghambat tim penjualan atau tim pemasaran ketika mengelola promosi barang atau memberikan penawaran barang yang tepat.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan aplikasi distributor yang handal, terutama mengingat sifat cepat dan tingginya permintaan industri FMCG
Baca juga : Mengenal Apa Itu DMS (Distribution Management System)
Apa itu Era Supply Chain 4.0?
Dalam Supply Chain 4.0, manajemen rantai pasokan distributor akan menerapkan inovasi Industri 4.0, yaitu Internet of Things, robotika canggih, analisis, dan Big Data untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan.
Selama tiga dekade terakhir, kita telah menyaksikan perubahan luar biasa dalam dunia rantai pasokan. Dulu, supply chain mungkin hanya menjadi bagian divisi logistik, tetapi sekarang sudah bertransformasi menjadi struktur organisasi yang berdiri sendiri.
Di era industri 4.0, supply chain mulai diintegrasikan dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan agar memastikan rantai pasokan berjalan lebih efektif. Dengan penggunaan teknologi aplikasi distributor masa kini, rantai pasokan tak hanya efisien, tetapi juga adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Berdasarkan rilis di laman McKinsey, Supply Chain 4.0 menerapkan Internet of Things & analitik berdasarkan data. Menempatkan sensor, membuat jaringan dimana saja, mengotomatisasi & menganalisis untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan.
Tujuan Digitalisasi (Distribution Management System) di Era Supply Chain 4.0
Perusahaan dan distributor membentuk suatu jaringan distribusi barang yang saling berkoordinasi hingga sampai ke tangan konsumen. Di dalamnya, retailer dan supplier turut mendukung agar operasional distribusi berjalan lancar.
Teknologi digital seperti Distribution Management System yang menghadirkan fitur-fitur canggih, termasuk Delivery Route Optimization, Sales Force Automation, Canvassing, Smart Portal, dan lainnya adalah sumber daya berharga bagi perusahaan manufaktur dan distributor.
Era Supply Chain 4.0 yang menerapkan teknologi digital muncul sebagai jawaban atas tuntutan akan efisiensi antar tim perusahaan distribusi yang semakin meningkat dalam rantai pasokan modern.
Mari kita pelajari apa saja tujuan digitalisasi ini dan bagaimana hal tersebut mengubah cara perusahaan beroperasi dan bersaing di pasar global saat ini:
- Mengurangi Kehilangan Potensial Penjualan sebesar 75%
Ini berarti dengan menerapkan Supply Chain yang efisien, bisnis dapat mengurangi kemungkinan kehilangan penjualan hingga 75%. Kehilangan penjualan seringkali terjadi karena produk yang diminta tidak tersedia atau keterlambatan dalam pengiriman barang pesanan.
Dengan Supply Chain yang lebih responsif dan efisien, perusahaan dapat memastikan bahwa persediaan selalu tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan, sehingga mengurangi kehilangan penjualan secara signifikan.
- Hemat Biaya Transportasi & Gudang sebesar 30%
Implementasi Supply Chain yang efisien juga dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Dengan perencanaan yang lebih baik dan penggunaan teknologi seperti analitika data dan kecerdasan buatan, perusahaan dapat mengoptimalkan rute pengiriman barang dan pengelolaan stok di gudang.
Hal ini dapat mengurangi biaya transportasi dan biaya penyimpanan barang di gudang, menyebabkan penghematan biaya hingga 30%. Biaya penyimpanan barang atau yang dikenal sebagai inventory carrying cost merupakan bagian penting dari biaya operasional perusahaan.
Biasanya, biaya ini berkisar antara 20 hingga 40 persen dari nilai barang yang disimpan. Dengan efisiensi dalam manajemen rantai pasokan, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan barang ini.
- Efisiensi Biaya Admin sebesar 80%
Supply Chain yang terintegrasi dengan baik dan menggunakan teknologi untuk otomatisasi proses administratif dapat menghasilkan efisiensi biaya yang besar.
Lebih lanjut lagi, pembatasan pada proses manual yang memakan waktu dan biaya, perusahaan dapat mengurangi biaya administrasi hingga 80%. Hal ini termasuk penghematan dalam hal biaya pengelolaan pesanan barang, pemantauan stok baragn, dan pengelolaan dokumen pengiriman barang.
Melalui perubahan dalam rantai pasokan tersebut, perusahaan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan karena tersedia layanan yang lebih baik.
Mengapa Distributor Perlu Mengadopsi Digitalisasi di era Supply Chain 4.0?
Digitalisasi telah mengubah lanskap rantai pasokan, menciptakan apa yang kita kenal sebagai Supply Chain 4.0. Dalam era ini, kita melihat perubahan signifikan yang membuat rantai pasokan menjadi lebih unggul dengan alasan berikut:
- Kecepatan
Proses distribusi yang terintegrasi secara digital dapat mempercepat waktu pengiriman. Misalnya, driver atau tim sales dapat melihat titik lokasi pelanggan sehingga mengetahui kemana produk akan dikirim ketika ada pesanan barang.
Tak hanya itu, analisis data juga menghadirkan prediksi barang-barang yang akan dipesan oleh pelanggan. Jadi, tim sales bisa menawarkan promo atau penawaran menarik agar penjualan bertambah.
- Fleksibilitas
Akses digital secara real-time melalui laptop, tablet, smartphone, dan lainnya memungkinkan tim sales force yang sedang kunjungan pelanggan di lapangan untuk merespon dan menanggapi permintaan pesanan barang secara cepat dan efisien.
- Hemat biaya operasional
Otomatisasi tugas fisik dan perencanaan meningkatkan efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan di masa depan seperti robot dan truk otonom, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
Dengan adopsi Supply Chain 4.0, perusahaan dapat menghadapi tantangan baru dengan lebih baik, memenuhi ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi, dan menciptakan rantai pasokan yang lebih adaptif dan efisien.
- Menjamin kelancaran stok
Pabrik dan distributor tentunya ingin stok barang selalu tersedia di pasar agar tidak kehilangan penjualan, kan? Inilah alasan lain pentingnya penerapan digitalisasi rantai pasokan. Penyediaan barang atau jasa dari pabrik sampai ke tangan konsumen akan lebih terjamin lancar.
Proses distribusi tersebut dimulai dari pengadaan bahan baku dari pemasok (supplier), produksi di pabrik, distribusi ke perusahaan itu sendiri, penyaluran ke grosir (wholesaler) dan pengecer (retailer), hingga akhirnya sampai kepada konsumen akhir.
Baca juga : Supply Chain Management (SCM) : Pengertian, Tahapan, dan Kegunaannya Bagi Bisnis
Bagaimana Cara Menerapkan Teknologi DMS yang Mendukung Supply Chain 4.0 dengan SimpliDOTS?
Di era Supply Chain 4.0, di mana ketepatan dan efisiensi adalah kunci keberhasilan, penggunaan teknologi Distribution Management System (DMS) menjadi semakin penting bagi perusahaan distribusi.
SimpliDOTS hadir sebagai solusi terbaik untuk mendukung perusahaan dalam menerapkan teknologi DMS yang memungkinkan mereka untuk menghemat biaya hingga 30% dan maksimalkan produktivitas tim penjualan.
1. Distribution Management System
DMS dari SimpliDOTS memudahkan perusahaan dalam mengelola stok mereka dengan efisien. Fitur Business Intelligence yang disediakan membantu perusahaan dalam membuat skema promo yang tepat dan mengelola master data produk, pelanggan, dan gudang dengan lebih baik.
Otomasi pesanan dan pengiriman juga menjadi lebih lancar dengan adanya sistem ini, sehingga mempercepat proses distribusi secara keseluruhan.
2. Sales Force Automation
SimpliDOTS menawarkan fitur Sales Force Automation yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja tim penjualan mereka. Dengan fitur ini, perusahaan dapat melacak detail performa penjualan, melakukan geotagging dan pemetaan area penjualan, serta membuat jadwal kunjungan sales secara efisien.
Selain itu, manajemen harga produk dan stok juga dapat dilakukan dengan mudah melalui platform ini.
3. Supervision
Dengan fitur Supervision, perusahaan dapat melakukan pemantauan secara real-time terhadap posisi penjualan, memantau kinerja penjualan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, serta menghasilkan laporan piutang dan faktur dengan lebih mudah.
Tak cukup itu, data produk yang paling banyak terjual juga dapat diakses dengan cepat melalui platform ini, memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan strategis.
Dengan mengadopsi teknologi DMS dari SimpliDOTS, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dalam rantai pasokan, mengoptimalkan kinerja tim penjualan, dan mengurangi biaya distribusi secara signifikan.
Melalui cara ini, mereka dapat memperkuat posisi bisnis dalam menghadapi tantangan dan persaingan di era Supply Chain 4.0 yang terus berkembang.
Bagaimana SimpliDOTS Membantu Transformasi Supply Chain Distributor?
SimpliDOTS dapat membantu meningkatkan kinerja distributor dalam mengelola supply chain / rantai pasokan. SimpliDOTS menawarkan solusi all-in-one dalam bentuk Distribution Management System yang dapat memberikan daya saing tambahan bagi perusahaan Anda.
Dengan SimpliDOTS, semua divisi perusahaan dapat terintegrasi ke dalam satu sistem yang komprehensif. Ini tidak hanya memenuhi kebutuhan distributor secara menyeluruh, tetapi juga menggabungkan pekerjaan antar lini ke dalam satu platform. Konsep integrasi ini memungkinkan pendeteksian kesalahan dan kecurangan dengan lebih mudah, sambil mempermudah analisis performa dan penetapan target penjualan.
Aplikasi distributor SimpliDOTS juga membantu meningkatkan kinerja salesman dan meningkatkan konversi peluang dengan fitur-fitur seperti Sales Force Automation, Advanced Promo Scheme, dan Monitoring & Tracking. Dengan sistem ini, Anda bahkan dapat memantau bisnis distribusi dari rumah dengan menggunakan dashboard lengkap yang menyediakan data proses penjualan secara real-time.
Jadi, jika Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dalam mengelola rantai pasok, SimpliDOTS adalah software distribusi terbaik yang bisa diandalkan. Mengapa tidak mencoba aplikasinya hari ini? Tersedia uji coba gratis selama 14 hari!. Jangan tunda lagi, mau distribusi bisnis mudah & kinerja sales lebih efektif? Yuk, hubungi kami via Whatsapp dan mulai kelola rantai pasokan bisnis Anda dengan SimpliDOTS!
Ref:
https://www.simplidots.com/distribution-managemen-sistem
https://www.mckinsey.com
https://www.linkedin.com
https://learntransformation.com