source : https://shrm-res.cloudinary.com
Sejak kasus COVID19 pertama muncul pada 2020, pemerintah terus berupaya melakukan tindakan pencegahan agar penyebaran virus corona bisa diatasi. Mulai dari physical distancing, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Dampak COVID19 yang telah memukul berbagai sektor, termasuk industri bisnis, telah membawa kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul pasca pandemi atau di era New Normal.
Meskipun, vaksin COVID19 mulai diterapkan secara bertahap, akan tetapi belum dapat dipastikan kapan pandemi akan berakhir di Indonesia maupun secara global. Selama penerapan vaksin corona, masyarakat diharapkan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menjalankan kebiasaan baru untuk tindakan pencegahan virus corona.
Seperti diketahui, di sektor bisnis, virus corona telah berdampak signifikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pabrik yang tutup, jutaan karyawan di-PHK alias dirumahkan belum lagi, tingkat pengangguran yang melonjak drastis dalam hitungan bulan. Inilah sebabnya, pemerintah semakin gencar untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya menerapkan kebiasaan di era tatanan kehidupan normal baru agar jumlah korban jiwa virus corona bisa ditekan.
Kebiasaan baru bagi bisnis di era New Normal diartikan sebagai perubahan perilaku masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal pasca pandemi. Sementara, pemerintah masih terus menjalankan program vaksinasi COVID19, masyarakat diharapkan bisa tetap beraktivitas seperti biasa dan hidup berdampingan dengan virus corona untuk menciptakan kekebalan tubuh alami.
Masyarakat di setiap wilayah Indonesia ke depannya harus bersiap untuk mengadopsi kebiasaan baru dengan pola hidup pasca pandemi sampai vaksinasi COVID19 telah dilakukan. Akan tetapi, penerapan kebiasaan baru di era New Normal, akan tetap diawasi dan dikawal dengan protokol kesehatan yang efektif.
Membantu masyarakat untuk menerapkan kebiasaan baru, terutama membangkitkan kembali sektor bisnis secara bertahap. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat diikuti sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan No: Hk.01.07/Menkes/328/2020, mengenai Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID19 di tempat kerja perkantoran atau kawasan industri saat situasi pandemi. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Antara lain:
Baca juga : General Trade Vs Modern Trade : Pasarkan Produk Dengan Efektif
Untuk menyediakan fasilitas tempat kerja yang nyaman, aman, dan sehat, berikut beberapa panduan yang bisa diikuti:
Demi mendukung keberlangsungan bisnis perdagangan dan usaha jasa, masyarakat dihimbau untuk mengikuti protokol kesehatan berupa kebiasaan-kebiasaan di era New Normal.
Bagi pelaku usaha sektor bisnis jasa dan perdagangan, dapat diterapkan langkah sebagai berikut:
Agar lebih mudah terbiasa, metode pencegahan berikut sebaiknya dijadikan gaya hidup sehat dan bersih yang berkelanjutan. Antara lain:
Pandemi belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Maka itu, persiapkan diri dengan beberapa langkah pencegahan berupa adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi berikut:
Info panduan protokol kesehatan yang bisa diimplementasikan dalam adaptasi kebiasaan baru saat ini, bisa juga diperoleh melalui website covid19.go.id.
Serangan COVID19 yang cepat mengharuskan setiap pelaku bisnis bersiap menghadapi segala kemungkinan. Bisnis harus segera beradaptasi dengan alat dan kebiasaan baru di era New Normal.
Dengan saat-saat paling menantang di tengah situasi pandemi, inilah saatnya pelaku bisnis terus fokus menatap masa depan dunia pasca pandemi. Secara umum, diyakini akan banyak perubahan yang dibawa oleh COVID19 terhadap trend bisnis masa depan.
Jadi, apa yang bisa dilakukan bisnis agar bisa mempersiapkan adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi? Yuk, kita simak jawabannya dalam ulasan berikut!
Pada saat pandemi melanda, pemerintah menghimbau agar perusahaan dan tempat bisnis yang memungkinkan, bisa melakukan Work From Home. Bagi karyawan yang tidak terbiasa bekerja online atau bekerja dari jarak jauh, maka mau tak mau, harus mempelajari kebiasaan baru ini agar bisa terus mengikuti perkembangan teknologi.
Sebagian besar perusahaan ternama dunia seperti Facebook, Microsoft, bahkan Google telah mengumumkan bahwa mereka tetap memberlakukan Work From Home sebagai opsi jangka panjang.
Ironisnya, bekerja dengan physical distancing telah menekankan perlunya komunikasi yang lebih terbuka dan intens dalam perusahaan. Terkadang, ngobrol secara langsung saja masih bisa menimbulkan kesalahpahaman, apalagi ketika berdiskusi melalui email, telepon, atau chat. Maka itu, dibutuhkan kolaborasi tim yang fokus pada hubungan antarpribadi. Hal ini agar tim kerja perusahaan tetap solid dan meskipun hanya berdiskusi secara virtual.
Lewatlah sudah hari-hari dimana karyawan sampai di kantor jam 09.00, istirahat makan siang jam 12.00, dan pulang kerja jam 17.00. Sekarang, model kerja remote atau work from home yang membuka pintu untuk fleksibilitas dalam jadwal kerja. Serta, memberdayakan karyawan agar bebas memilih jam-jam yang paling produktif bagi mereka sendiri.
Meeting atau rapat juga sudah berubah. Tidak cuma konferensi video call, tetapi juga alat yang lebih efisien seperti pesan instan melalui aplikasi Whatsapp atau Telegram, dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.
Baca juga : Apa Itu Last Mile Delivery? Perkembangan Dan Keunggulannya
Saat kita menyesuaikan diri dengan kondisi New Normal pasca pandemi, inilah momen di mana kita harus memikirkan bagaimana tempat bisnis digital yang ideal bagi perusahaan.
Alat digital di masa kini, sangat penting ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, bisa jadi faktor penentu di mana perusahaan bisa berkembang pesat pasca pandemi COVID19. Kuncinya adalah tidak hanya menggunakan aplikasi digital, tetapi bagaimana memakainya secara efektif dan efisien.
Perusahaan tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan work from home. Hal ini membuat banyak pelaku bisnis menerapkan alat-alat baru dengan mendadak. Tidak heran, banyak karyawan yang merasa sulit beradaptasi.
Ditambah lagi, ada masalah infrastruktur di rumah yang belum memadai. Misalnya, ada beberapa tempat tinggal karyawan yang susah mendapatkan sinyal atau jaringan internet. Hingga, ada beberapa software panggilan video seperti Zoom yang diretas atau terinfeksi malware ketika melakukan meeting virtual.
Sekarang saatnya mengevaluasi kembali apakah tempat bisnis Anda sudah berhasil menerapkan work from home atau belum? Jangan putus asa, sebab terkadang hanya butuh sedikit penyesuaian dan adaptasi agar semua bisa berjalan lancar.
Ketika menentukan bagaimana strategi tempat kerja digital di perusahaan akan dilakukan, pastikan karyawan ikut diajak berdiskusi. Mulai dari tahap analisis, sampai pengambilan keputusan.
Pendekatan yang berpusat pada kolaborasi internal perusahaan, dapat memastikan pengalaman work from home yang lebih nyaman dan efektif bagi karyawan. Dengarkan apa masukan atau keluhan karyawan mengenai work from home yang dijalani. Apakah ada kendala? Lalu, apa solusinya? Feedback karyawan akan membantu Anda memahami apa yang perlu dilakukan, terutama untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Misalnya, jika ada karyawan yang terkendala tentang memakai suatu aplikasi, maka perusahaan bisa mengembangkan keterampilannya dengan membuat workshop atau seminar agar bisa mengedukasi karyawan untuk bekerja jarak jauh secara optimal.
Kembali ke kantor secara fisik pasca pandemi, mungkin tidak akan mengubah semuanya sama seperti dulu lagi. Sebab, setiap negara akan memasuki fase pasca pandemi yang berlainan. Kemungkinan besar, perusahaan harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan masih tetap menjaga physical distancing minimal 1 meter.
Yang jelas tidak akan mungkin terjadi adalah kembali normal sepenuhnya seperti sebelum pandemi melanda. Menurut Gartner, diprediksi sekitar 48% karyawan akan terus work from home atau bekerja jarak jauh pasca pandemi.
Tren lain yang akan muncul adalah karyawan mungkin akan menghabiskan waktu di kantor fisik dan work from home, baik untuk sementara maupun jangka panjang. Hal ini mengharuskan kantor virtual menyatu harmonis dengan pengalaman kerja di kantor secara fisik. Jika tidak selaras, maka akan membuat karyawan bingung dan stres, karena harus beradaptasi dengan dua prosedur dan dua alur kerja berbeda.
Program vaksinasi terus berjalan, akan tetapi masih belum bisa dipastikan kondisi akan normal sepenuhnya. Ini berarti, sementara menunggu vaksin secara menyeluruh, tempat bisnis yang dibuka kembali secara bertahap, perlu menjadikan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas.
Pastikan untuk membentuk tim yang bertanggung jawab dalam menerapkan protokol kesehatan di perusahaan atau tempat kerja. Selain itu, pimpinan perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan langkah-langkah keamanan yang memadai dan menjadi model kebijakan kesehatan perusahaan melalui perilaku mereka sendiri.
Karyawan tidak boleh merasa tertekan atau terpaksa dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab, dengan menjaga kesehatan diri sendiri, kita juga berarti menjaga keselamatan bagi orang lain. Setiap orang di dalam perusahaan, harus saling mendukung dan bekerja sama untuk membentuk solusi menggunakan alat digital yang tersedia.
Ke depannya, alat digital akan menjadi aset terbesar perusahaan dalam menjaga keseimbangan efisiensi, kolaborasi, dan keamanan. Saatnya, menempatkan teknologi digital sebagai kebutuhan. Dan perlahan bersiap menerapkan tempat kerja digital sebagai masa depan industri kerja.
Baca juga : Trend Bisnis Distribusi Yang Akan Bertransformasi Tahun 2021
Aplikasi SimpliDOTS hadir dengan komitmen untuk mengembangkan fitur-fitur terdepan dan modul canggih yang mendukung kinerja perusahaan distribusi. SimpliDOTS juga cocok diterapkan untuk perusahaan distributor berbasis teknologi Cloud dalam memantau operasional perusahaan dari jarak jauh yang memungkinkan penerapan tempat kerja digital pasca pandemi.
SimpliDOTS menawarkan solusi yang mencakup berbagai fitur yang dibutuhkan perusahaan agar bisa kembali bangkit dan menjalankan operasional dengan aman. Antara lain: SimpliDOTS SFA (Sales Force Automation), SimpliDOTS Monitoring, serta SimpliDOTS Retail. Misalnya, dengan SimpliDOTS Monitoring, manajer atau supervisor dapat memantau langsung performa tim penjualan atau sales personil cukup melalui layar perangkat seluler atau laptop. Data akurat, real time dan lebih mudah serta cepat.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana SimpliDOTS dapat membantu efektivitas perusahaan di era New Normal, klik di sini dan uji coba aplikasinya GRATIS 14 Hari.
Baca juga : Prediksi Pertumbuhan Dan Tren Bisnis FMCG Di Indonesia Tahun 2021
Pada release kali ini, terdapat penambahan fitur dan tampilan pada menu berikut.1. Penambahan fitur Time Window & Service Time pada… Read More
Smart portal simplidots adalah sebuah teknologi yang kami ciptakan untuk membantu para prinsipal dalam memonitoring proses distribusi baik secara multi… Read More
Saat ini SimpliDOTS telah merilis versi terbaru pada SFA yaitu 2.16.0.Silakan download aplikasi SFA versi 2.16.0. via Play Store atau klik… Read More