6 Langkah Membuat Sales Pitch dengan Mudah

sales pitch

Sebagai salesman, terutama yang sering melakukan canvassing, kamu membutuhkan banyak latihan untuk menguasai seni menceritakan sales pitch yang sempurna. Yuk, simak tips dan trik untuk membuat sales pitch di bawah ini!

Buat Elevator Pitch yang Sempurna

Setiap pengusaha dan salesman membutuhkan promosi penjualan yang jelas, ringkas, dan persuasif. Deskripsi singkat dan tepat tentang bisnismu ini disebut elevator pitch. Elevator pitch dinamakan demikian karena sebuah “pitch” tidak boleh lebih dari 20-30 detik, seperti durasi naik lift. Ketika seseorang mau turun dari lift, mereka harus keluar dengan mengetahui siapa dirimu, apa yang kamu lakukan, dan mengapa bisnis atau idemu baik untuk mereka. Kamu harus menggunakan elevator pitch ini dalam kegiatan sehari-hari, misalnya ketika kamu mencoba meyakinkan orang rumah untuk jalan-jalan, saat kamu meyakinkan produsen untuk membuat suatu produk, atau saat kamu berbicara dengan seorang pemilik toko.

Mulailah membuat elevator pitch dengan melihat ke cermin dan tanyakan pada diri sendiri: Apa yang membuat produk, perusahaan, dan idemu berbeda dari kompetitor? Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dalam satu menit atau kurang tanpa menggunakan kata-kata yang bisa dibilang meragukan seperti “mungkin”, “seperti”, atau “saya pikir”. Gunakan frasa tegas seperti, “Saya tahu.” – kamu ingin terlihat percaya diri, bukan?

Baca Juga: 4 Metode Sales Canvassing untuk Level Up Revenue

Jual Masalahnya, Bukan Produknya

Kamu mungkin berpikir bahwa ketika kamu menjual produkmu melalui sales pitch, kamu menjual produkmu, tetapi ternyata tidak begitu! Kamu sebenarnya menjual masalah yang dipecahkan oleh produkmu.

Tulis bagian penjelasan masalah ini dalam tiga bagian:

Jelaskan masalah yang kamu tangani. Yakinkan produsen, pelanggan, atau pembelimu bahwa ada masalah mendesak atau titik masalah yang sebenarnya perlu dipecahkan oleh mereka. Manfaatkan emosi mereka dan pandu mereka dalam mengenali dan berempati dengan masalahnya. Tanyakan, “Apakah ini pernah terjadi pada Anda?” Jika belum, buat mereka merasakan perasaan orang-orang yang mengalaminya: “Ini adalah sesuatu yang harus dihadapi teman/ibu/rekan kerja saya sepanjang hidup mereka.”

Tunjukkan bagaimana produkmu adalah solusi untuk masalah mendesak ini. Apa yang membuat produkmu lebih baik dari semua pilihan lain di luar sana? Jika produkmu adalah hasil inovasi baru, apa yang membuatnya harus dibeli?

Antisipasi keberatan, bahkan penolakan, pelangganmu. Saat kamu menginformasikan bagian kedua dari penawaranmu, antisipasi keberatan dari pelanggan. Latih nadamu dengan beberapa teman sesama salesman dan minta pendapat mereka, catat, dan perbaiki.

Setelah kamu menceritakan elevator pitch-mu dalam satu menit, kamu bisa potong apa pun yang berlebihan atau sia-sia untuk membuatnya menjadi 50 detik. Teruslah berlatih dan eliminasi bagian yang tidak perlu dan berlatih lagi sampai kamu bisa mendapatkan formula elevator pitch 30 detik yang cocok dengan ajakan bertindak yang jelas.

bertemu salesman dengan sales pitch
Perkenalan salesman dengan elevator pitch. Sumber: theaiminstitute.com

Ketahui 4 Tipe Kepribadian Target Audiens

Ada empat tipe kepribadian berbeda yang mungkin harus dijual oleh pebisnis atau salesman dalam perjalanan perusahaan mereka:

  1. Si Sutradara: Seseorang yang ingin kamu langsung ke intinya. Jika kamu mau melakukan pitching kepada sutradara, buat seringkas mungkin, ya! Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memikirkan masalah sebelum kamu mempresentasikan solusi.
  2. Si Paling Banyak Teman: Seseorang yang ingin mengenal kamu. Jika kamu melakukan pitching ke orang-orang ini, coba ceritakan kisahmu mulai dari latar belakang awal.
  3. Si Teman Akrab: Seseorang yang ingin kamu terhubung dengan mereka dan peduli dengan mereka secara pribadi. Jika kamu mengajukan penawaran ke orang-orang ini, bicarakan tentang betapa kamu sangat peduli dengan orang-orang yang masalahnya akan diselesaikan oleh produkmu.
  4. Si Pemikir: Seseorang yang ingin mengetahui setiap detail tentang produkmu. Jika kamu melakukan pitching pada pemikir, jelaskan masalah yang kamu selesaikan secara analitis, dan bahas metode yang kamu gunakan untuk menyelesaikannya.

Kamu tipe yang mana? Kamu bisa coba pikirkan bagaimana kepribadianmu sendiri tercermin dalam sales pitch yang telah kamu kembangkan, kemudian kenali empat orang berbeda dalam hidupmu yang cocok dengan empat tipe kepribadian di atas. Tulis ulang sales pitch-mu empat kali, sesuaikan dengan setiap orang tersebut, kemudian latih dengan baik.

Ubah “Tidak” menjadi “Ya” Secara Persuasif

Kapan waktu yang tepat untuk mencoba dan mengubah “tidak” menjadi “ya”? Kamu harus bisa mencapai keseimbangan antara memaksa dan berempati dengan calon pelanggan ya, Kawan Simpli!

Berikan waktu kepada calon pelanggan yang mengatakan “tidak” untuk memikirkan sales pitch-mu. Bersikap bijaksanalah tentang kapan harus menindaklanjuti setelah mendengar “tidak.” Beri mereka waktu untuk mempertimbangkan sales pitch-mu sebelum bertanya lagi. Siapa yang tahu apa yang bisa terjadi? Kamu mungkin bisa saja mengumpulkan lebih banyak orang yang beralih dari “tidak” menjadi “ya” daripada kamu menunggu satu calon pelanggan ini.

Bagikan testimoni. Jika ada pembeli atau produsen yang sebelumnya sudah mengatakan “tidak” berubah menjadi “ya”, bagikan cerita itu sebagai studi kasus untuk menunjukkan kepada semua klien “tidak” mengapa mereka melakukan kesalahan.

Gunakan humor. Jangan terlalu serius! Jika kamu dapat bercanda dengan batasan tertentu dan menunjukkan kesadaran diri, orang-orang akan merasa lebih santai di sekitarmu dan mungkin bersedia untuk mencoba produkmu.

Hadapi Ketakutanmu

Banyak pengusaha dan salesman takut berbicara di depan umum, gagal, dan malu. Pada akhirnya, rasa takut untuk menjual bisa juga berakhir penolakan yang, tentunya, sangat manusiawi! Satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa takut itu adalah dengan menghadapinya. Ditolak lagi dan lagi akan melatihmu untuk dapat menerima penolakan hingga tidak terasa sakit lagi.

Pada akhirnya, latihan, latihan, dan latihan lagi adalah jalan terbaikmu agar dapat terus memperbaiki sales pitch-mu terutama jika kamu orang baru di ranah sales. Jangan khawatir, practice makes perfect!

Tentunya sales pitch harus digunakan dalam sales canvassing. Untuk menunjang proses canvassing salesman-mu, SimpliDOTS punya Sales Automation Platform untuk mengatur aktivitas canvassing dengan lebih baik. Yuk, cek di sini!

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait